Jadi 'Hub' Kargo Internasional, Bandara Indonesia Ini Siap Bersaing dengan Bandara Terbaik di Dunia

Investor   Selasa, 20 April 2021

img

Jadi 'hub' kargo internasional, bandara indonesia ini siap bersaing dengan bandara terbaik di dunia jakarta, investor.id - pt angkasa pura i (persero) atau ap i menyiapkan bandara internasional hang nadim, batam sebagai titik transfer ( hub ) kargo internasional. bandara ini ditargetkan mampu bersaing dengan bandara changi, singapura yang tahun lalu dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia untuk ke-11 kalinya. Tergabung bersama incheon international airport corporation (iiac) dan pt wijaya karya (persero) tbk dalam satu konsorsium, ap i berhasil memenangi lelang pengelolaan bandara hang nadim. Panitia pengadaan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (kpbu) bandara hang nadim sudah mengumumkan konsorsium dimaksud sebagai pemenang lelang baru-baru ini. Direktur utama ap i, faik fahmi menjelaskan, pengelolaan bandara hang nadim oleh konsorsium pemenang lelang akan mulai terealisasi pada januari 2022.

"tender baru selesai. Kami sudah diumumkan sebagai pemenang. Sekarang kami sedang proses administrasi. Paling telat pada januari 2022, kami resmi operasikan," tutur faik dalam c ompany v isit direksi ap i ke berita satu media holdings (bsmh) secara daring di jakarta, senin (19/4).

Menurut faik fahmi, ap i bersama incheon menyiapkan rencana strategis untuk mengembangkan bandara hang nadim menjadi hub kargo internasional yang menghubungkan jalur penerbangan logistik asia, eropa, amerika, hingga wilayah pasifik barat daya. Bandara ini ditargetkan mampu bersaing dengan bandara changi yang pada 2020 dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia selama delapan tahun berturut-turut dan telah 11 kali menyabet penghargaan tersebut. "bandara hang nadim ini punya kesempatan menjadi hub kargo internasional. Kami tidak bilang akan kalahkan changi, tapi lebih kepada punya kapabilitas yang lebih baik untuk bisa bersaing dengan changi," ujar dia.

Ap i, kata faik, percaya diri bisa mengelola bandara hang nadim dengan kapabilitas yang lebih baik karena menggandeng pengelola bandara incheon, korea selatan yang memiliki level setara dengan pengelola bandara changi. Faik fahmi mengungkapkan, bukan hanya dukungan pendanaan, incheon juga memiliki jaringan untuk memperkuat konektivitas bandara hang nadim. Kelak, bandara tersebut bakal didukung delapan operator penerbangan dari korea selatan. Selain itu, menurut dia, bandara hang nadim secara geografis berada di posisi yang strategis karena terletak di regional asia tenggara serta berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri.

"lebih bagus lagi incheon punya komitmen untuk mendorong batam menjadi salah satu hub kargo internasional. Jadi, tidak hanya untuk end destinasi indonesia, tapi jadi transit point dari wilayah asia atau amerika ke south west pasific dan sebagainya," papar dia. Mitra strategis dan ina faik fahmi menerangkan, ap i mulai menginisiasi transformasi bisnis dengan cara menggandeng mitra strategis. Selain bandara hang nadim, bumn kebandarudaraan itu sebelumnya bekerja sama dengan pt gudang garam tbk dalam pembangunan bandara di kediri, jawa timur.

"proses konstruksinya sudah berjalan. Ini bagian kerja sama strategis ap i dan gudang garam. Bandara tersebut diproyeksikan rampung pada 2023," ujar dia. Faik menambahkan, ap i pun tengah membuka proses pelelangan untuk kerja sama strategis pengelolaan bandara internasional lombok.

Sudah ada sejumlah calon mitra strategis dari kancah internasional yang menyatakan ketertarikannya. Sebelum pandemi covid-19, kata faik, ap i merencanakan kerja sama pengelolaan bandara di kuwait bersama incheon. Namun, akibat pandemi, jadwal pelaksanaannya dimundurkan. Faik fahmi mengemukakan, ap i juga sedang dalam penjajakan untuk bekerja sama dengan lembaga pengelola investasi (lpi) atau indonesia investment authority (ina) guna mengundang mitra strategis dalam pengelolaan bandara internasional sultan hasanuddin, makassar.

Bandara tersebut sedang dalam peningkatan kapasitas terminal dari 7 juta penumpang per tahun menjadi 15 juta penumpang. Bandara itu pun tengah disiapkan menjadi hub di wilayah timur. "apabila kapasitasnya dikembangkan, bandara ini akan secara signifikan membuka bandara kecil di sekitarnya, sehingga bottleneck yang selama ini muncul dan unbalance traffic di timur akan dapat terselesaikan," ucap dia. Faik menjelaskan, pengembangan bandara sultan hasanuddin akan lebih teroptimalkan apabila ada mitra strategis yang bisa mendorong lalu lintas penerbangan di bandara tersebut.

"salah satu kriteria yang kami butuhkan di makassar dan lombok adalah mitra yang juga bisa mendorong traffic lebih tinggi lagi untuk membuka akses internasioal, di samping mengurangi beban pendanaan, tentunya," tandas dia. Dalam kesempatan yang sama, direktur keuangan ap i, andy bratamihardja mengungkapkan, prioritas ap i tahun ini salah satunya adalah membuka kemungkinan investasi dari ina. “namun, tentu pendanaan dari sumber alternatif lain tetap terbuka dengan menyelaraskan bersama strategi pemegang saham,” tutur dia. Dampak pandemi faik fahmi mengakui, pandemi covid-19 berdampak besar terhadap ap i.

Soalnya, kontribusi pendapatan perusahaan setiap tahunnya sangat tergantung pada jumlah penumpang. Sedangkan pergerakan penumpang penerbangan selama pandemi dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran covid-19. Hal itu, menurut dia, terlihat saat pemerintah melarang orang asing atau penerbangan asing masuk ke indonesia. Ketika larangan itu diberlakuakan, otomatis lalu lintas penerbangan internasional ke bandara kelolaan ap i sama sekali tidak ada.

"kemudian ketika menjelang lebaran tahun lalu ada peraturan yang melarang penerbangan komersial, kecuali kargo, juga reptriasi. Itu kelihatan pada april minggu kedua 2020 hampir tidak ada sama sekali penerbangan," ujar faik. Dia memperkirakan, kejadian saat masa mudik lebaran tahun lalu akan terjadi kembali pada musim angkutan mudik lebaran tahun ini pada mei mendatang karena sudah ada larangan dari pemerintah. Pada 2018, ap i melayani pergerakan 97 juta penumpang, namun pada 2020 hanya 31,8 juta penumpang.

"jadi, hanya 30%. Dari situ bisa dibayangkan dari sisi performance akan sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan," tegas dia. Faik menyebutkan, dari 2016 hingga 2019, pendapatan per tahun ap i cenderung meningkat. Tapi ketika pandemi covid-19 melanda dunia tahun lalu, ap i membukukan pendapatan rp 3,9 trilun atau hanya sekitar 54% dibanding tahun sebelumnya akibat traffic yang menurun signifikan.

Selain itu, ap i mencatat kerugian sekitar rp 2 triliun pada 2020. Strategi bertahan faik fahmi menjelaskan, ap i mengimplementasikan strategi bertahan pada masa pandemi berupa penghematan biaya operasional yang mencapai rp 2,92 triliun. Penghematan biaya dilakukan melalui penyesuaian jam operasional hingga luasan operasional setiap bandara. "inisiatif-inisiatif yang kami lakukan lebih banyak terkait pengaturan jam operasi, pengaturan luasan operasi, dan sebagainya.

Karena itu, pada 2020 kami bisa hemat sampai rp 2,92 triliun. Ini mungkin setara dengan sekitar 56% dari total biaya operasi kami," ujar dia. Faik menekankan, dalam menghemat biaya operasional, ap i berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (pmk) kepada para karyawannya. Hal itu menjadi tantangan tersendiri mengingat bisnis perusahaan tahun lalu hanya sekitar 30% dari tahun sebelumnya.

"sekitar 81% sumber daya manusia (sdm) kami ada di operasional. Kalau bisnis tinggal 30%, logikanya kami hanya butuh 30% dari karyawan yang ada. Tapi ada policy tidak dimungkinkannya dilakukan phk. Jadi, itu tantangan yang harus kami manage secara baik," tegas faik fahmi.

Sementara itu, direktur operasi ap i, wendo asrul rose menuturkan, untuk menekan biaya operasional hingga 50% tidaklah mudah. Karena itu, manajemen ap i melakukan upaya-upaya di luar logika biasa, apalagi selama ini skema operasional sudah berjalan baik dan nyaman. "kami melakukan downsizing area operasional dan fasilitas. Kami urut pergerakan penumpang, pesawat, dan lain-lain.

Tapi pelayanan tidak boleh di bawah standar regulasi dan komitmen kita," tegas dia. Bisnis baru selain penghematan, ap i mengandalkan anak-anak usahanya untuk mengembangkan sejumlah bisnis baru. Ada lima anak usaha ap i, yakni angkasa pura logistics, angkasa pura retail, angkasa pura property, angkasa pura supports, dan angkasa pura hotels. Menurut faik fahmi, hikmah yang bisa diperoleh dari pandemi bagi ap i adalah bagaimana harus bisa membangun portofolio bisnis yang tidak tergantung pada jumlah pergerakan penumpang.

"kami mengandalkan anak usaha untuk mengembangkan bisnis-bisnis baru, seperti memanfaatkan aset yang idle dan mulai masuk bisnis logistik, baik freight forwarder , warehouse , maupun express delivery ," imbuh dia. Selain itu, kata faik, ada bisnis baru yang dilakukan angkasa pura logistik yang bila tidak terjadi pandemi kemungkinan tidak akan terpikirkan. Bisnis tersebut berupa pengoperasian pesawat khusus kargo atau freighter. Menurut dia, berdasarkan karakteristik penerbangan domestik, angkutan kargo tergantung angkutan penumpang.

Alhasil, jika angkutan penumpang tidak beroperasi, kargo pun tidak terangkut. "akhirnya kesempatan ini diambil oleh anak usaha. Kami carter pesawat pelita air jenis atr. Ada dua pesawat yang sekarang dioperasikan anak usaha.

Ini jadi salah satu bisnis baru yang kami kelola," tutur dia. Prospek 2021 faik fahmi mengemukakan, dalam memprediksi industri penerbangan tahun ini, ap i menyiapkan tiga skenario, mulai skenario pesimistis hingga optimistis. Dia mengatakan, berdasarkan kondisi saat ini dan perkiraan ke depan, pihaknya melihat pesimistis sektor penerbangan pada 2021. Hal itu dikarenakan adanya larangan penerbangan selama angkutan lebaran dan penerbangan internasional yang tak kunjung dibuka.

"asumsi yang kami pakai mengarah ke pesimistis. Ini kan adanya pelarangan penerbangan dua minggu saat lebaran. Penerbangan internasional juga belum dibuka," papar faik. Dia menekankan, perkembangan industri jasa penerbangan sangat tergantung regulasi yang diterbitkan pemerintah, karena dari sisi maskapai sudah siap membuka penerbangan, termasuk penerbangan internasional.

"tahun 2021 ini kami masih menjalankan banyak inisiatif baru. Kami usulkan agar regulasi bisa diperlunak sehingga orang bisa fleksibel, terutama setelah vaksinasi. Kami tidak mengharapkan dibuka fleksibel seluruh wilayah, tapi bisa buka yogya dan bali yang traffic -nya cukup tinggi," kata faik fahmi. Editor : abdul aziz (abdul_aziz@investor.co.id).


Baca Juga

0  Komentar