Keutamaan, Adab dan Tata Cara Iktikaf

Sulawesion   Jumat, 30 April 2021

img

Keutamaan, adab dan tata cara iktikaf iktikaf adalah salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan ramadan dan hendaknya dikerjakan terutama di sepuluh malam terakhir. Hal ini berkaitan dengan upaya kita menyambut datangnya malam lailatul qadar. Diharapkan ketika malam lailatul qadar tiba, seorang muslim sedang melakukan i’tikaf sebagai bentuk amalan sholeh dan upaya meraih keutamaan lailatul qadar. Secara terminologi, iktikaf berarti berdiam diri di masjid disertai dengan niat.

Tujuannya adalah beribadah kepada allah swt, khususnya ibadah yang biasa dilakukan di masjid. Untuk memaksimalkan i’tikaf, kamu dapat melakukan berbagai kegiatan di masjid seperti, sholat malam, mengaji, dan berdzikir. Mengerjakannya pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadan, lebih diutamakan dibanding pada waktu-waktu yang lain, demi menggapai keutamaan lailatul qadar yang waktunya tidak bisa diprediksi secara pasti. Maka dari itulah, siapa pun harus senantiasa mengisi malam-malam ramadan dengan berbagai amalan sehingga memaksimalkan dan menyempurnakan ibadah di bulan ramadan.

Bagi kamu yang ingin melakukan i’tikaf, maka kamu perlu mengetahui tata caranya. Berikut fimela.com akan membagikan panduan tata cara iktikaf dan keutamaannya di bulan ramadan. Simak ulasan panduannya berikut ini. Sebelum membahas tata caranya, ada baiknya kamu mengenal dan memahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan iktikaf.

Secara bahasa iktikaf berarti mengurung diri, sedangkan secara istilah ilmu fiqih iktikaf sering diartikan dengan berdiam diri di masjid dari seseorang yang tertentu dengan disertai niat. Ibnu al- mundzir menjelaskan bahwa hukum dasar iktikaf itu adalah sunnah, bukan wajib, kecuali jika dinadzarkan barulah jadi wajib. Iktikaf sebagai suatu ibadah sunnah dikerjakan dalam rangka untuk mencari keridhaan allah swt sekaligus muhasabah diri atas perbuatan dosan dan khilaf yang pernah dilakukan. Adapun hadis yang menjelaskan amalan iktikaf saat bulan ramadan seperti berikut: “dari ‘abdullah bin ‘umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan.” (hr.

Bukhari). Waktu terbaik untuk mengerjakan iktikaf di bulan ramadan ialah dikerjakan pada 10 hari terakhir bulan ramadan, sebagaimana yang diterangkan pada hadis berikut: أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ “nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau.” tata cara iktikaf sebagian besar yang dikerjakan saat iktikaf adalah berbagai amalan sholeh yang bisa dilakukan di masjid. Selama berdiam diri, kamu bisa melakukan banyak aktivitas keagamaan yang membuat i’tikaf menjadi lebih berkah. Berikut panduan dan tata cara i’tikaf yang perlu kamu perhatikan: rukun i’tikaf: adapun niat saat mengerjakan iktikaf adalah seperti berikut: artinya: “saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena allah ta’ala” syarat i’tikaf: hal-hal yang membatalkan i’tikaf: adab saat mengerjakan i’tikaf: keutamaan i’tikaf sebagai suatu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ramadan, iktikaf memiliki banyak keutamaan.

Keutamaan iktikaf yang didapatkan oleh manusia yang mengerjakannya akan sangat berguna baginya, bahkan menjadi bekal pahala yang besar. Berikut keutamaan yang didapatkan dari iktikaf: dihapusnya dosan dan digantikannya dengan kebaikan. Keutamaan yang pertama ialah dihapuskannya dosa-dosa di masa lampau kemudian digantikannya dengan banyak kebaikan. Tentu saja penghapusan dosan merupakan pahala yang selalu diidamkan oleh manusia karena setiap manusia pasti memiliki banyak dosa yang bisa menghambatnya menuju surga.


Baca Juga

0  Komentar