Kinerja Positif Investasi Kuartal I Belum Bisa Dongkrak Pertumbuhan

Investor   Senin, 26 April 2021

img

Kinerja positif investasi kuartal i belum bisa dongkrak pertumbuhan jakarta, investor.id - kepala badan koordinasi penanaman modal (bkpm), bahlil lahadalia menilai realisasi investasi kuartal i-2021 yang tercatat sebesar rp 219,7 triliun belum akan berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal i. Ia memperkirakan kinerja ekonomi kuartal i masih berpotensi minus. Realisasi investasi kuartal i, naik 4,3% dibanding periode yang sama tahun lalu ( year on year /yoy) dan naik 2,3% dibandingkan kuartal sebelumnya ( quarter to quarter /qtq). "memang ada perbaikan dibandingkan kuartal iv-2020 tapi perbaikannya menurut saya syukur-syukur kalau kita bisa berimbang tapi mungkin masih defisit (minus) sedikit pertumbuhan ekonomi di kuartal i," tegasnya dalam konferensi pers senin (26/4).

Meski begitu, bahlil menegaskan bahwa bkpm tak berwenang untuk memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebab itu domain badan pusat statistik (bps). Oleh karena itu ia meminta untuk menunggu rilis dari bps. "berapanya tunggu bps umumkan sebab bukan domain bkpm,"tuturnya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa komponen penyokong terbesar pertumbuhan ekonomi ri sekitar 57% sampai 60% disumbang dari konsumsi.

Sementara investasi hanya menyumbang 30% sampai 32% terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks pembentukan modal tetap bruto (pmtb) juga terbagi dalam empat sektor, yakni keuangan, hulu migas, belanja pemerintah, serta penanaman modal dalam negeri (pmdn) dan penanaman modal asing (pma) sektor riil. "posisi bkpm mencatat sektor riil pma dan pmdn. Kita gak mencatat urusan hulu migas, kita gak mencatat urusan sektor keuangan dan kita gak mencatat sektor pemerintah," jelas bahlil.

Meski begitu, bahlil menyebut akselerasi investasi khususnya dari pmdn dan pma berpotensi semakin besar hingga akhir tahun sejalan dengan kepercayaan investor kepada prospek pemulihan ekonomi indonesia semakin baik. "kontribusinya itu semakin besar investasi kita, pasti pertumbuhan ekonomi kita akan semakin membaik," ujarnya. Tetapi ia menegaskan bahwa untuk menggaet investasi di masa pandemi tidak lah mudah dibutuhkan inovasi dan kreativitas serta kerja maksimal untuk mewujudkan target investasi sesuai arahan presiden. Bahkan menurutnya di masa pandemi covid-19 berbagai kebijakan pemerintah pun dapat bersifat fleksibel tidak bersifat paten karena harus menyesuaikan perkembangan covid-19.

"kita tau bekerja di era pandemi covid bukan sesuatu yang gampang sebab saya yakin gak ada satu negara pun di dunia, yang punya pengalaman kerjakan investasi di masa covid-19 dan belum ada bukunya. Sebab saya cari bukunya belum ada maka konsep nya yang kita bangun kadang kadang tiba saat tiba datang. Sebab kalau covid naik berpikir stratgis kita berubah dan kalau covid turun berpikir strategis diubah," kata nya. Editor : gora kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).


Baca Juga

0  Komentar