Kuartal I, Penerimaan Pajak Kontraksi 5,6%

Investor   Kamis, 22 April 2021

img

Kuartal i, penerimaan pajak kontraksi 5,6% jakarta, investor.id -- kementerian keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak hingga maret 2021 mencapai rp 228,1 triliun atau terkontraksi 5,6% (yoy) dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar rp 241,6 triliun. Menteri keuangan, sri mulyani mengatakan, realisasi pajak sepanjang kuartal i-2021 mencapai rp 228,1 triliun atau 18,6% terhadap target apbn senilai rp 1.229,6 triliun. Kontraksi penerimaan tersebut sebagai dampak berlanjutnya pelemahan ekonomi akibat pandemi covid-19 dan menunjukkan perekonomian belum sepenuhnya pulih. “penerimaan pajak turun 5,6 persen dibandingkan kondisi tahun lalu, sebab tahun lalu periode januari hingga maret masih covid-19 belum seperti sekarang,” kata sri mulyani dalam konferensi pers apbn kita, kamis (22/4).

Selain itu, kontraksi penerimaan pajak juga disebabkan transaksi yang tidak terulang dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian, faktor banyak wajib pajak yang memanfaatkan berbagai insentif pajak, seperti restitusi dipercepat. Sementara itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir maret 2021 sudah terealisasi rp 62,3 triliun atau sudah memenuhi 29% dari pagu rp 215 triliun. Bahkan realisasi ini tumbuh signifikan 62,7% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu tercatat rp 38,3 triliun.

“untuk bea cukai, tadi saya sampaikan kenaikan sangat impresif kenaikan sebesar 62,7 persen atau sudah capai 28,9 persen dari target tahun ini,” jelasnya. Menkeu menegaskan bahwa penerimaan dari bea cukai didorong oleh pertumbuhan dari cukai hasil tembakau (cht) yang dipengaruhi oleh limpahan pelunasan kredit pada pita cukai tahun dari 2020 ke 2021. Sementara itu, untuk bea masuk masih tercatat mengalami kontraksi 3,6%. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum maksimal dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama sektor perdagangan, konstruksi dan penggalian.

“bea keluar tunjukkan pemulihan komoditas terutama tembaga dan kelapa sawit terjadi lonjakan hingga 534,8 persen. Dalam hal ini menggambarkan bea cukai masih heavy cukai tembakau dan bea keluar komoditas tunjukkan rebound luar biasa, tapi bea masuk belum ter- capture sebab sebagian dari bea masuk dapatkan fasilitas,” tegasnya. Adapun realisasi penerimaan negara bukan pajak (pnbp) dan hibah senilai rp 88,4 triliun. Realisasi itu setara dengan 29,6% dari target rp 299,1 triliun.


Baca Juga

0  Komentar