Lagi! Bursa Asia Ditutup Mixed, Nikkei-KOSPI-IHSG Menguat

Cnbcindonesia-market   Rabu, 7 April 2021

img

Lagi! bursa asia ditutup mixed, nikkei-kospi-ihsg menguat jakarta, cnbc indonesia - pasar saham asia lagi-lagi berakhir tak kompak pada perdagangan rabu (7/4/2021), setelah pelaku pasar di china daratan khawatir jika data ekonomi semakin tumbuh kuat, hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan pengetatan kebijakan bank sentral di negara tersebut. Di zona hijau, terdapat indeks nikkei jepang yang ditutup menguat 0,12% ke level 29.730,39, kemudian indeks kospi korea selatan yang ditutup tumbuh 0,33% ke 3.137,41, dan indeks harga saham gabungan (ihsg) yang ditutup menguat 0,56% ke 6.036,62. Sementara di zona merah ada indeks hang seng hong kong yang ditutup merosot 0,91% ke 28.674,80, lalu ada indeks shanghai composite china yang turun 0,1% ke 3.479,63, dan terakhir indeks straits times singapura yang melemah 0,37% ke 3.195,76. Di hong kong, indeks saham hang seng ambruk karena aksi jual investor (profit taking) yang menyebabkan saham teknologi dan keuangan terkoreksi dalam.

Saham pemilik aplikasi we chat, tencent ambles hingga 3,75% dan menjadi penghambat pergerakan indeks hang seng hari ini. Sedangkan di china, kekhawatiran pelaku pasar terkait pengetatan kebijakan bank sentral akibat data ekonomi yang terus tumbuh menjadi sentimen negatif yang menyebabkan bursa saham negeri panda berakhir di zona merah pada hari ini. Di lain sisi, sebagian pelaku pasar asia merespons negatif dari pelemahan indeks saham utama amerika serikat (as) kemarin, meski data ekonomi mengonfirmasi adanya pemulihan ekonomi dengan angka pengangguran yang turun ke level 6% pada maret. Pelemahan terjadi setelah secara triwulanan, bursa as mencetak rekor keempat kuartal berturut-turut.

Namun, sebagian lainnya merespons positif terkait keputusan dari dana moneter internasional (international monetary fund/imf) yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi 6%, atau lebih baik dari proyeksi sebelumnya pada januari sebesar 5,5%, karena menilai "jalan keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi kian terlihat." namun, kepala ekonom imf gita gopinath mengingatkan adanya tantangan yang menantang menyusul laju vaksinasi yang beragam di antara negara dunia. Pelaku pasar saat ini mencermati rilis risalah rapat (minutes meeting) bank sentral as (federal reserve/the fed). "kami memperkirakan risalah itu akan mengonfirmasi bahwa the fed tidak sedang mempertimbangkan normalisasi lebih cepat dari yang mereka janjikan, yang bakal membuka peluang indeks saham terus mengarah ke utara," tutur charalambos pissourous, analis senior jfd bank, sebagaimana dikutip cnbc intenational. Tim riset cnbc indonesia.


Baca Juga

0  Komentar