Masih Terganjal Harga Vaksin

Koran Tempo   Rabu, 5 Mei 2021

img

Masih terganjal harga vaksin jakarta – pt bio farma (persero) akan menggunakan antivirus covid-19 buatan china national pharmaceutical group corporation atau sinopharm untuk program vaksinasi gotong royong tahap awal. Perseroan mengestimasi harga vaksin tersebut senilai rp 1 juta untuk dua kali suntik. “estimasi harga tersebut merupakan harga perkiraan, sudah termasuk harga layanan fasilitas kesehatan,” ujar corporate secretary bio farma, bambang heriyanto, kepada tempo , kemarin. Dalam proses vaksinasi gotong royong, pemberian antivirus akan dilakukan dua kali secara bertahap.

Kegiatannya berlangsung di fasilitas-fasilitas kesehatan yang tidak melayani vaksinasi covid-19 untuk program pemerintah. Itu sebabnya, selain termasuk harga antivirus, perkiraan harga vaksinasi memasukkan komponen pengadaan alat dan tenaga penyuntik. Berbekal estimasi harga vaksin tersebut, kementerian kesehatan akan menentukan harga batas atas dan batas bawah vaksin gotong royong. Juru bicara vaksinasi kementerian kesehatan, siti nadia tarmizi, menuturkan pihaknya juga melibatkan sejumlah instansi, seperti komisi pemberantasan korupsi dan badan pemeriksa keuangan, dalam pengambilan keputusan.

Kementerian juga menggandeng badan pengawasan keuangan dan pembangunan. Nadia menyatakan, hingga saat ini, belum ada keputusan mengenai harga. “nanti, kalau sudah final, akan kami informasikan,” tuturnya. Rencananya, penetapan harga vaksin gotong royong akan dituangkan dalam peraturan menteri kesehatan.

Beberapa botol vaksin covid-19 astrazeneca yang telah habis digunakan saat vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat umum di desa kesiman, denpasar, bali, 4 mei 2021. Tempo/johannes p. Christo para pengusaha yang terdaftar untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong ini menanti keputusan pemerintah agar vaksinasi bisa segera terlaksana. Ketua umum kamar dagang dan industri ( kadin ) indonesia, rosan roeslani, berharap prosesnya bisa cepat berjalan.

“target awal vaksinasi dilakukan 9 mei, tapi kami masih mengkaji ulang,” kata dia. Selain karena belum ada penetapan harga, proses perjanjian kerja sama pembelian vaksin antara bio farma dan pelaku usaha diperkirakan membutuhkan waktu yang tak sedikit. Pasalnya, hingga akhir maret lalu, kadin telah menerima pendaftaran dari 17.386 perusahaan dengan total peserta 8,6 juta orang. Jumlahnya masih akan bertambah dengan dibukanya pendaftaran gelombang ketiga hingga 21 mei mendatang.

Kadin menargetkan sebanyak 15 juta orang akan divaksin melalui program khusus karyawan perusahaan ini. Rosan menuturkan, saat perjanjian kerja sama tersebut diteken, perusahaan pemesan vaksin hanya membayar uang muka sebesar 50 persen dari total pembelian. Sisanya wajib dibayarkan sebelum vaksin pesanan dikirim bio farma ke fasilitas-fasilitas kesehatan. Sekretaris jenderal asosiasi industri olefin, aromatik, dan plastik indonesia, fajar budiono, menanti kepastian harga vaksin.

Bagi beberapa anggota asosiasinya, biaya vaksinasi rp 1 juta masih terlalu berat. “karena mereka padat karya,” katanya. Rata-rata kemampuan perusahaan untuk membiayai imunisasi karyawannya hanya rp 500 ribu per orang. Fajar mengatakan estimasi yang dikeluarkan bio farma sudah merupakan jalan tengah yang mempertimbangkan banyak pihak.

Namun perusahaan dengan ribuan karyawan berpotensi mundur dari program ini. Meski begitu, dia memperkirakan masih banyak perusahaan dengan modal tinggi yang tertarik mendaftarkan diri. Pasalnya, vaksinasi akan sangat membantu kegiatan operasional perusahaan. Menteri kesehatan budi gunadi sadikin sebelumnya menyatakan program vaksinasi gotong royong hanya ditujukan bagi karyawan perusahaan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah.


Baca Juga

0  Komentar