Mengais Untung di Lapangan Hijau

Koran Tempo   Jumat, 9 April 2021

img

Mengais untung di lapangan hijau jakarta – sepak bola bukan lagi semata-mata olahraga atau hiburan. Gencarnya turnamen yang ditonton jutaan orang menjadi ladang bisnis yang menjanjikan cuan. Operator liga dan klub sepak bola pun sudah berevolusi menjadi korporasi, bahkan mampu menarik modal di bursa saham. Pt bali bintang sejahtera tbk, yang mengelola bali united, merupakan satu-satunya perusahaan sepak bola yang menjadi emiten bursa efek indonesia.

Emiten berkode bola itu melepas sahamnya ke publik sejak juni 2019. Saat melepas saham perdana atau initial public offering (ipo), bola meraup dana segar rp 350 miliar, yang kemudian digunakan untuk pengembangan infrastruktur serta lini bisnis lain, seperti periklanan, e-commerce, dan e-sport. Pemain persib bandung, wander luiz (tengah) saat melawan persiraja banda aceh, rahmat tri, dalam laga piala 2021 di stadion maguwoharjo, sleman, di yogyakarta, 2 februari 2021. Antara/hendra nurdiyansyah dalam laporan keuangan 2019, bola membukukan pendapatan rp 215,21 miliar atau naik 86,81 persen dibanding pada 2018.

Namun tahun lalu bisnisnya surut seiring dengan berhentinya kompetisi pada masa pandemi covid-19. Pendapatan bola turun 36,8 persen dibanding pada 2019. Kepada tempo, kepala eksekutif bola, yabes tanuri, mengakui bahwa pandemi covid-19 menjadi tantangan terberat saat ini. “tapi kita bisa lihat bahwa perusahaan manajemen sepak bola, baik di dunia maupun di indonesia, bisa menjadi perusahaan yang berumur paling panjang,” kata dia.

Menurut yabes, hal itu terjadi karena pasar yang besar. “lebih dari 170 juta orang di indonesia menyukai sepak bola.” meski kondisi sulit, yabes mengatakan akan mengembangkan usaha bali united. Salah satunya melalui anak perusahaan yang bergerak di bisnis berbasis digital. “contohnya membuat digital ads (iklan) dan produksi program,” ujar dia.

Selain bali united, pt persib bandung bermartabat, yang mengelola persib, tercatat sebagai salah satu korporasi olahraga yang sukses. Sokongan sponsor menjadi salah satu sumber pendapatan di samping penjualan aneka merchandise. Persib punya potensi besar karena memiliki jutaan “bobotoh” selaku pendukung sekaligus konsumen fanatik produk-produknya. Soal pendapatan dari sponsor, pada september 2020, persib mendapatkan kucuran dana segar rp 10 miliar dari didimax, perusahaan forex dan komoditas berjangka.

Persib juga disokong belasan sponsor lain, seperti indofood, gojek, abc, permata bank, dan halodoc. Dari penghasilan itu, persib memiliki lini kesebelasan yang luas, dari u-16, u-17, u-18, u-20, hingga sepak bola wanita. Musuh bebuyutan persib, persija jakarta, juga masuk dalam jajaran klub sepak bola favorit para sponsor. Klub macan kemayoran ini didukung oleh indofood melalui brand indomie, gojek, akulaku, kuku bima, tolak angin, dan bank dki.

Nilai kontrak sponsor tersebut mencapai puluhan miliar rupiah. Sumber pendapatan lainnya adalah penjualan tiket. Pemain persija jakarta, marco motta (kiri) saat melawan geylang international fc dalam pertandingan uji coba di stadion utama gelora bung karno, jakarta, 23 februari 2020. Tempo/m taufan rengganis sepanjang musim kompetisi liga 1 pada 2019, total penonton di stadion utama gelora bung karno yang menjadi kandang persija mencapai 413,4 ribu orang dari 17 laga kandang.

Seperti persib, persija juga aktif mengembangkan aset, memasarkan merchandise , dan mengoptimalkan tim akademi. Walhasil, persija mencatatkan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat pada musim liga 1 2020 dibanding pada musim sebelumnya. Namun, di luar pendapatan organik, pengembangan klub sepak bola tetap memerlukan dana dari investor, termasuk dari pasar modal. Ketua umum persiba balikpapan, gede widiade, mengatakan klub yang bagus bisa menarik investor dan sahamnya bernilai tinggi.

“bisa kumpulkan dana ratusan miliar rupiah,” ujar dia. Namun, kata gede, saat iklim kompetisi jelek, operator jelek, dan organisasi olahraga jelek, semua itu tak bakal berjalan. Hal ini, menurut dia, yang menghambat sebagian besar klub sepak bola untuk berkembang dan menarik sumber dana dari pihak luar. “kami juga ingin ipo kalau memungkinkan.


Baca Juga

0  Komentar