Mengurai Opsi Damai di Benang Kusut PKPU Sritex (SRIL)

Market bisnis   Rabu, 19 Mei 2021

img

Mengurai opsi damai di benang kusut pkpu sritex (sril) bisnis.com, jakarta — pandemi covid-19 memang membawa prahara untuk perusahaan tekstil dan garmen indonesia, tak terkecuali pt sri rejeki isman tbk. Alias sritex. Perusahaan yang memproduksi seragam militer bagi lebih dari 30 negara itu kini sibuk melompat dari satu nasib buruk ke nasib buruk lain. Sejak selasa (18/5/2021), perdagangan saham sritex yang biasa dilakukan dengan kode emiten sril dihentikan sementara oleh bursa efek indonesia (bei).

Pemicunya adalah tak terealisasinya pembayaran pokok dan bunga surat utang jangka menengah alias medium term notes (mtn) yang semestinya dibayar perseroan pada senin (17/5). Kegagalan tersebut rupanya masih merupakan buntut dari status penundaan kewajiban pembayaran utang (pkpu) yang disematkan pengadilan niaga (pn) semarang kepada sril sejak kamis (6/5). Menurut direktur keuangan sril allan moran severino, sebagaimana tercantum dalam pasal 245 undang-undang (uu) kepailitan, status pkpu tersebut secara otomatis berakibat pembekuan arus kas dan aset perusahaan. Akibatnya, perusahaan tidak bisa membayar sebagian kewajibannya, bahkan kendatipun kewajiban tersebut tak punya sangkut paut dengan kasus pkpu yang sedang dimusyawarahkan.


Baca Juga

0  Komentar