Menyiapkan Vaksinasi untuk Pekerja di Ibu Kota

Koran Tempo   Rabu, 28 April 2021

img

Menyiapkan vaksinasi untuk pekerja di ibu kota jakarta – ratusan pekerja di ibu kota akan mendapat vaksin covid-19 mulai mei mendatang dalam kebijakan vaksinasi gotong royong. Vaksinasi ini digelar oleh pemerintah provinsi dki jakarta bersama kamar dagang dan industri (kadin) indonesia serta asosiasi pengusaha indonesia (apindo). Ketua kadin dki jakarta, diana dewi, mengatakan para pekerja bakal mendapat penyuntikan dosis vaksin sebanyak dua kali. Pemerintah tak menetapkan besaran biaya per paket dosis kepada pengusaha.

“jadi, (kami) bukan membeli (vaksin). Pengusaha hanya diminta mengeluarkan dana csr ( corporate social responsibility ),” kata diana kepada tempo , kemarin. Meski vaksinasi ini gratis, kata diana, pemerintah meminta kadin menyiapkan biaya operasional untuk vaksinasi bagi pekerja tersebut. Biaya operasional itu meliputi honor bagi tenaga kesehatan, vaksinator, fasilitas, dan tempat pelaksanaan.

“tapi kami tak tetapkan berapa besarannya,” ujar diana. “karena kondisi keuangan perusahaan saat ini banyak yang sangat buruk. Jadi, disesuaikan saja.” vaksinasi gotong royong rencananya diikuti 17.387 perusahaan anggota kadin. Dari jumlah itu, sebanyak 70 persen atau setara dengan 12 ribu perusahaan merupakan anggota kadin dki jakarta.

Berdasarkan data sementara, jumlah pekerja di ibu kota dalam program vaksinasi gotong royong sebanyak 5,16 juta orang atau 60 persen dari total pekerja yang didaftarkan kadin, yaitu 8,6 juta orang. Kadin dan apindo ibu kota telah membuat sejumlah kesepakatan dengan dinas tenaga kerja dan transmigrasi serta dinas kesehatan dki jakarta dalam pertemuan pada senin lalu. Untuk tahap pembukaan, dinas kesehatan memastikan akan memberikan jatah 600 paket vaksin pada 1 mei 2021, yang bertepatan dengan hari buruh. Rencananya, sebanyak 300 pekerja kadin dan 300 pekerja apindo menjalani penyuntikan dosis pertama vaksin asal cina, sinovac.

“ini akan menjadi awal yang akan dilanjutkan dengan tahap-tahap berikutnya kepada semua pekerja di dki jakarta,” ujar diana. Petugas melakukan vaksinasi covid-19 kepada pekerja industri keuangan non bank (iknb) di jakarta, 27 april 2021. Antara/sigid kurniawan meski sudah ada kesepakatan itu, kata diana, hingga kini kadin dan apindo belum menerima informasi kapan vaksinasi gotong royong tahap pertama akan digelar. Bahkan mereka belum mendapat kepastian soal jumlah dan jenis vaksin coronavirus disease (covid-19) yang akan diberikan pemerintah dalam program tersebut.

Selain pengadaan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong masih membutuhkan waktu untuk proses verifikasi. Menurut juru bicara vaksinasi covid-19 kementerian kesehatan, siti nadia tarmizi, pemerintah harus memastikan fasilitas kesehatan yang digunakan dalam pemberian vaksin itu telah memenuhi standar dan aman. “yang boleh menerima pun hanya perusahaan yang sudah mendaftarkan diri,” kata siti. Sebelumnya, kementerian kesehatan sempat membeberkan rencana pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang ditargetkan dimulai pada akhir april 2021.

Pemerintah mengklaim bakal mengalokasikan 15 juta dosis vaksin sinopharm, 20 juta dosis vaksin sputnik v, dan 5 juta dosis vaksin cansino. Sekretaris perusahaan pt bio farma, bambang heriyanto, membenarkan soal rencana program vaksinasi gotong royong yang seharusnya dimulai pada april 2021 itu. Proses ini pun tengah dipercepat dengan mengutamakan pengadaan vaksin buatan perusahaan cina, sinopharm. Sebab, vaksin buatan perusahaan rusia, sputnik v, masih menunggu izin penggunaan darurat dari badan pengawas obat dan makanan (bpom).

Sedangkan pengadaan vaksin cansino baru dalam tahap kesepakatan komitmen pengadaan dan pembelian. “kalau akhir april belum bisa, berarti diundur ke mei,” kata bambang. Kepala dinas tenaga kerja, transmigrasi, dan energi dki jakarta, andri yansyah, mengatakan telah meminta kementerian kesehatan untuk menuntaskan pemberian vaksin bagi 1,1 juta penduduk yang tercatat sebagai pekerja di 84.215 perusahaan di ibu kota. Saat ini, dki telah menggelar vaksinasi pekerja di beberapa sektor, seperti tenaga kesehatan, wartawan, pelayan publik, pedagang, dan pekerja yang berhubungan langsung dengan masyarakat.


Baca Juga

0  Komentar