Mulai Ekspansi Kredit, Semarak Bank Terbitkan Obligasi 2021

Cnbcindonesia-market   Kamis, 29 April 2021

img

Mulai ekspansi kredit, semarak bank terbitkan obligasi 2021 jakarta, cnbc indonesia - sejumlah bank mulai merancang penerbitan surat utang sebagai alternatif pembiayaan untuk menyalurkan kredit. Pt pemeringkat efek indonesia memproyeksikan, penerbitan surat utang di sektor perbankan akan lebih marak pada tahun ini sejalan dengan membaiknya kondisi makroekonomi. Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, penerbitan surat utang di sektor perbankan baru mencapai rp 576,73 miliar yang melalui sekuritisasi dari perusahaan bumn. Analis pefindo, danan dito menilai, masih terbatasnya penerbitan surat utang dari perbankan disebabkan kondisi likuiditas yang masih melimpah.

Selain itu, bank juga masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit baru. Namun, di tahun ini, terutama pada kuartal kedua dan ketiga, dito meyakini penerbitan obligasi oleh perbankan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian akan marak untuk ekspansi kredit. Pasalnya, bila dilihat secara tren, perusahaan pembiayaan dan perbankan selalu mendominasi penerbitan surat utang dengan emisi terbesar. "dengan perbaikan kondisi makroekonomi, konsumsi yang lebih kuat, diharapkan perbankan akan meningkatkan porsi kreditnya.

Saat ini masih konservatif, bank masih sangat hati-hati," kata danan dito. Danan melanjutkan, penerbitan obligasi bisa menjadi salah satu pilihan sumber pembiayaan bagi bank di tengah berlimpahnya likuiditas. Sebab, dana yang dimiliki perbankan merupakan tenor pendek seperti deposito, sehingga akan terjadi mismatch dengan penyaluran kredit. "karena itu dibutuhkan penerbitan obligasi sebab selain bisa berfungsi untuk ekspansi, tetapi juga bisa untuk reprofiling mismatch kredit dan pendanaan," ujarnya.

Sementara itu, head of economy research pefindo fikri c permana menilai, tren penerbitan surat utang korporasi di tahun ini akan meningkat sejalan dengan kebutuhan pembiayaan kembali (refinancing) surat utang yang jatuh tempo di tahun ini mencapai rp 125,4 triliun. "penerbitan surat utang di kuartal kedua dan ketiga akan lebih banyak. Terutama di sektor perbankan, multifinance, dan lembaga keuangan khusus," kata fikri. Selain utang yang jatuh tempo, penerbitan surat utang sepanjang tahun 2021 akan dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi nasional, sehingga korporasi memerlukan pembiayaan untuk melakukan ekspansi bisnisnya.

Sebagai catatan, sejumlah perbankan sudah menginisiasi penerbitan obligasi di tahun ini. Pt bank mandiri tbk (bmri) misalnya, berencana menerbitkan sustainability bond atau obligasi berkelanjutan perdana senilai us$ 300 juta atau sekitar rp 4,35 triliun bank mandiri taspen juga berencana merilis obligasi dengan jumlah emisi sebesar rp 2 triliun untuk menyalurkan kredit dan memperbesar struktur pendanaan. Selain itu, pt bank negara indonesia tbk (bbni) juga akan menerbitkan bni tier 2 capital bonds 2021 sebesar us$ 500 juta. Nilai tersebut setara rp 7 triliun dengan asumsi kurs rata-rata rp 14.000 per dollar as.


Baca Juga

0  Komentar