Mulai Marak, Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp 1,4 Triliun

Investor   Selasa, 27 April 2021

img

Mulai marak, mandiri tunas finance rilis obligasi rp 1,4 triliun jakarta, investor.id -- pt mandiri tunas finance (mtf) kembali akan menambah permodalan melalui penerbitan obligasi berkelanjutan v mandiri tunas finance tahap ii tahun 2021 sebesar rp 1,4 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (pub) v dengan nilai total rp 5 triliun. Berdasarkan informasi di laman kustodian sentral efek indonesia (ksei), selasa (27/4), penerbitan obligasi oleh anak perusahaan dari pt bank mandiri (persero) tbk ini terdiri atas dua seri, yaitu obligasi seri a dan seri b. Obligasi seri a memiliki jumlah pokok sebesar rp 915,15 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% per tahun dan berjangka waktu tiga tahun.

Obligasi seri b memiliki jumlah pokok sebesar rp 485,70 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,65% per tahun dan berjangka waktu lima tahun. Pembayaran obligasi seri a maupun seri b dilakukan secara penuh sebesar 100% dari jumlah pokok. Sementara bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 20 agustus 2021, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada 20 mei 2024 untuk obligasi seri a dan 20 mei 2026 untuk obligasi seri b.

Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Obligasi berkelanjutan v mandiri tunas finance tahap ii tahun 2021 ini telah mendapat pernyataan efektif pada 6 agustus 2020, memasuki masa penawaran pada 10, 11, dan 17 mei 2021, dengan penjatahan 18 mei 2021. Distribusi obligasi secara elektronik akan dilaksanakan pada 20 mei 2021 dan akan dicatatkan di bursa efek indonesia pada 21 mei 2021. Penerbitan obligasi ini didukung antara lain oleh pt mandiri sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi, dan pt cimb niaga sekuritas.

Obligasi ini mendapat peringkat idaa+ dengan outlook stabil dari lembaga pemeringkat pt pemeringkat efek indonesia (pefindo). Dana yang diterima dari hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan kendaran bermotor perseroan. Sebelumnya, direktur keuangan mandiri tunas finance armendra mengatakan, penerbitan obligasi tersebut merupakan strategi perseroan untuk melakukan diversifikasi pendanaan tahun ini. Adapun sumber dana dari obligasi mencapai 30% dari total pendanaan.

Sedangkan 70% lainnya berasal dari perbankan. Dengan adanya penerbitan obligasi itu, perseroan berharap bisa mendukung pembiayaan perseroan tahun ini yang ditarget bertumbuh 19%-20%. Sebelumnya, perseroan membukukan pembiayaan sebesar rp 19,7 triliun pada 2020. Sementara itu, pt pemeringkat efek indonesia (pefindo) memprediksi perusahaan pembiayaan (multifinance) akan lebih banyak mengeluarkan obligasi di kuartal iii-2021.

Hal ini dipengaruhi oleh relaksasi di sektor otomotif. Berdasarkan data pefindo, industri multifinance sudah menerbitkan surat utang dengan total nilai mencapai rp 862,5 miliar. Adapun, pembagiannya meliputi obligasi senilai rp 732,5 miliar dan mtn senilai rp 130 miliar. Dampak relaksasi analis divisi pemeringkatan jasa keuangan pefindo danan dito mengatakan, dampak relaksasi di sektor otomotif memberikan ruang bagi perusahaan multifinance untuk meningkatkan pembiayaan dan memberikan tren yang meningkat untuk menerbitkan surat utang.

Dia pun berpendapat penerbitan surat utang baru lebih akan terasa pada kuartal iii tahun ini, meski di kuartal ii ini sudah mulai ada beberapa perusahaan yang merilis obligasi. ”hal yang paling utama dalam ekspansi ini pada sisi perbaikan ekonomi. Mungkin masih perlu waktu untuk membaiknya keadaan ekonomi sehingga akan banyak obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance ,” kata dito. Per 15 april 2021, pefindo telah mengantongi mandat penerbitan surat utang untuk empat perusahaan multifinance.


Baca Juga

0  Komentar