Musim Semi Layanan Fintech Lending

Koran Tempo   Senin, 17 Mei 2021

img

Musim semi layanan fintech lending jakarta – layanan pinjam-meminjam berbasis teknologi alias fintech lending kian digemari masyarakat. Pandemi covid-19 tak menggerus kinerja industri. Hal itu tecermin dari nilai penyaluran pinjaman yang tumbuh berlipat. Hal tersebut diamini para pelaku fintech lending.

Chief executive officer (ceo) modalku, reynold wijaya, misalnya, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan pinjaman lebih dari rp 23,4 triliun dengan 4,3 juta jumlah transaksi pinjaman di asia tenggara, termasuk indonesia. "kami berupaya untuk terus memperluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat dan usaha kecil yang selama ini belum terlayani lembaga keuangan,” ujar dia kepada tempo , kemarin. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan penyaluran pinjaman adalah kolaborasi yang kian marak antara fintech lending dan lembaga jasa keuangan formal serta perusahaan pembiayaan. Modalku baru saja meneken perjanjian kerja sama dengan bri agro menggunakan skema channeling.

Kolaborasi fintech dengan institusi finansial, seperti bank, di sisi lain dapat melengkapi layanan yang diberikan perbankan. Dengan kolaborasi ini, bri agro akan menyalurkan kredit melalui platform modalku dengan berperan sebagai pendana ( lender ). "dana tersebut nantinya kami salurkan ke sektor umkm yang menjadi peminjam di modalku, seperti perdagangan besar dan eceran, termasuk pengusaha online yang sedang menjadi fokus kami pada tahun ini,” kata reynold. Dia enggan menyebutkan nilai pinjaman yang disalurkan bri agro melalui skema tersebut.

Strategi channeling juga diterapkan platform akseleran, yang telah berkolaborasi dengan lebih dari 10 bank dan perusahaan pembiayaan, salah satunya pt bank jago tbk. Ceo akseleran, ivan nikolas tambunan, menuturkan terdapat sejumlah manfaat yang didapatkan fintech dari kolaborasi dengan pendana institusi besar atau super lender tersebut. Kerja sama dengan lembaga keuangan formal menjadi salah satu solusi untuk menjamin ketersediaan likuiditas dan penyaluran pinjaman yang berkelanjutan. "selain itu, dari sisi harga atau bunga pinjaman bisa lebih murah,” ucapnya.

Kerja sama dengan bank jago, misalnya, memiliki komitmen penyaluran pembiayaan produktif kepada pelaku umkm selaku peminjam dana ( borrower ) senilai rp 50 miliar yang dimulai pada februari lalu. Pertumbuhan penyaluran pinjaman diharapkan dapat melesat cepat. Terlebih setiap bulan rata-rata penyaluran pinjaman usaha akseleran meningkat rp 80-90 miliar. Sosialisasi layanan sistem elektronik pencatatan inovasi keuangan digital di ruangan ojk innovation center for digital financial technology (infinity), jakarta.

Antara/aditya pradana putra. Hingga 31 desember 2020, hasil kerja sama dengan super lender mampu berkontribusi 20 persen terhadap dana pinjaman yang disalurkan akseleran, atau senilai rp 500 miliar. Ivan menyebutkan pertumbuhan penyaluran pinjaman di sisi lain dipengaruhi oleh faktor musiman, seperti periode ramadan dan lebaran. “kami mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman 10-20 persen dibanding pada bulan-bulan biasanya.” sejumlah sektor mendominasi penyaluran pinjaman pada periode tersebut.

Di antaranya sektor retail serta makanan dan minuman. “konsumsi masyarakat yang meningkat membuat pelaku usaha juga meningkatkan produksinya, sehingga permintaan modal kerja melonjak,” kata ivan. Sebelum ramadan, otoritas jasa keuangan (ojk) mencatatkan total akumulasi penyaluran pinjaman industri hingga maret 2021 mencapai rp 181,67 triliun, tumbuh 43,56 persen dibanding posisi pada maret 2020 yang sebesar rp 102,53 triliun. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan pertumbuhan kredit perbankan yang justru terkontraksi minus 3,77 persen pada periode yang sama.

Berkah ramadan dan lebaran juga dirasakan platform modal rakyat, yang mencatatkan penyaluran pinjaman rp 154 miliar. Walhasil, total penyaluran pinjaman hingga mei 2021 mencapai rp 1,34 triliun. "sektor yang mendominasi adalah distributor sektor fmcg dan peralatan rumah tangga,” ujar ceo modal rakyat, hendoko kwik. Menurut dia, pandemi tak menyurutkan permintaan modal usaha pelaku umkm melalui fintech , seiring dengan pemulihan perekonomian yang mulai bergulir.


Baca Juga

0  Komentar