Naik 36,75%, Laba BTN Tembus Rp 625 Miliar

Investor   Jumat, 23 April 2021

img

Naik 36,75%, laba btn tembus rp 625 miliar jakarta, investor.id – pt bank tabungan negara (persero) tbk (btn) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencatatkan pertumbuhan positif, kendati masih berada di bawah tekanan pandemi covid-19. Per 31 maret 2021, btn berhasil menorehkan lonjakan laba bersih 36,75% secara tahunan ( year on year /yoy), dari rp 457 miliar pada kuartal i-2020 menjadi rp 625 miliar. Direktur utama btn haru koesmahargyo mengatakan, pihaknya akan terus melakukan inovasi agar tetap mencatatkan pertumbuhan positif, terutama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sembari melaju, lanjut haru, btn akan terus memperkuat pencadangan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang muncul akibat tekanan pandemi.

“misi utama kami adalah menyediakan rumah bagi masyarakat indonesia, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Ke depannya, kami akan terus berinovasi sehingga semakin banyak masyarakat memiliki hunian sekaligus tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” ujar haru di sela konferensi pers paparan kinerja btn kuartal i-2021 di jakarta, kamis (22/4). Berdasarkan laporan keuangan emiten bersandi saham bbtn tersebut, perolehan laba bersih itu ditopang peningkatan pendapatan bunga. Pendapatan bunga btn tercatat naik 2,99% (yoy) menjadi rp 6,35 triliun.

Perseroan juga sukses menekan beban bunga sebesar 10,28% (yoy), dari rp 3,99 triliun menjadi rp 3,58 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih btn tercatat naik 27,32% (yoy) menjadi rp 2,77 triliun. Perolehan pendapatan bunga btn tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar rp 261,34 triliun per kuartal i-2021. Penyaluran kredit dan pembiayaan itu naik 3,19% (yoy) dari rp 253,25 triliun per kuartal i-2020.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan btn tersebut berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional. Otoritas jasa keuangan (ojk) mencatat, kredit perbankan nasional terkontraksi hingga 2% (yoy) per januari 2021. Didominasi kpr subsidi laporan keuangan btn menunjukkan, kredit pemilikan rumah (kpr) subsidi masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit btn. Kpr subsidi btn tercatat naik 9,04% (yoy) menjadi rp 122,96 triliun per kuartal i-2021.

Sedangkan kpr nonsubsidi meningkat tipis 0,2% (yoy) menjadi rp 80,15 triliun pada akhir maret 2021. Secara total, kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% (yoy) menjadi rp 236,57 triliun. Di segmen nonperumahan, kredit tercatat tumbuh 2,87% (yoy) menjadi rp 24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit consumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43% (yoy) dan 7,44% (yoy).

Penyaluran kredit ini juga terus diiringi dengan perbaikan kualitas kredit. Per kuartal i-2021, btn mencatatkan rasio kredit bermasalah ( non-performing loan /npl) di posisi 1,94%. Posisi tersebut turun 44 basis poin (bps) dari 2,38% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Btn juga tetap memupuk cadangan kerugian penurunan nilai (ckpn) menjadi sebesar 115,93% per maret 2021, atau naik 1.027 bps.

Dalam kesempatan yang sama, direktur wholesale risk and asset management btn elisabeth novie riswanti menjelaskan perseroan sangat fokus untuk memperbaiki kualitas kredit guna menekan npl. “kami terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan mengoptimalkan penagihan, mempercepat penjualan aset, termasuk bekerja sama dengan perusahaan manajemen aset,” tutur novie. Dpk tumbuh 33% sementara itu, direktur distribution and retail funding btn jasmin mengatakan, per 31 maret 2021, bank yang dulunya bernama bank tabungan pos ini juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (dpk) sebesar 33,01% (yoy) menjadi rp 294,91 triliun. Kenaikan dpk tersebut terpantau di atas rata-rata penghimpunan dpk perbankan nasional yang melaju di level 11% (yoy) per januari 2021.

Peningkatan dpk tersebut disumbang ken ikan penghimpunan giro, tabungan, dan deposito, yang masing-masing tumbuh sebesar 33,91% (yoy), 4,29% (yoy), dan 41,44% (yoy). Dengan kenaikan simpanan masyarakat tersebut, loan to deposit ratio (ldr) btn turun sebesar 2.561 bps ke level 88,62% di maret 2021. Dengan seluruh capaian kinerja itu, btn mencatatkan lonjakan aset 21,92% (yoy) menjadi rp 375,73 triliun per kuartal i-2021. Laju peningkatan aset tersebut berada di atas rata-rata peningkatan aset perbankan nasional sebesar 7% (yoy) per januari 2021.

“bagi kami, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah yang utama. Sehingga, kami berupaya mengoptimalkan kualitas aset yang kami miliki,” tutur jasmin. Laba uus btn sementara itu, sejalan dengan pertumbuhan di bisnis konvensional, unit usaha syariah (uus) btn juga mencatatkan pertumbuhan positif. Per maret 2021, aset uus btn naik 16,8% (yoy) menjadi rp 33,63 triliun, dari rp 28,79 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan aset tersebut disumbang laju peningkatan dpk yang dihimpun btn syariah. Per kuartal i-2021, btn syariah sukses menghimpun dana rp 25,75 triliun, naik 23,04% (yoy) dari rp 20,93 triliun. Btn syariah juga mencatatkan peningkatan pembiayaan 6,50% (yoy) menjadi rp 25,47 triliun pada maret 2021, dari rp 23,92 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Dengan capaian tersebut, uus btn meraih laba rp 60,14 miliar per maret 2021.

_ pasar propertitetap tumbuh haru menambahkan, berdasarkan indeks harga rumah atau house price index (hpi) yang dibuat oleh btn, pasar property di indonesia saat ini tercatat masih tumbuh. Hpi nasional per maret 2021 mencapai angka 179, yang berarti selama tujuh tahun dengan variabilitas tiap tahun yang mungkin berbeda, hpi telah tumbuh dari 100 menjadi 179. “bila melihat hanya posisi maret 2021 secara year on yea r, maka ada kenaikan indeks sebesar 5,24% dibanding maret tahun lalu. Angka ini menunjukkan sesungguhnya pasar property adalah pasar yang tumbuh, dan btn tetap fokus pada sektor perumahan,” ujar haru.

Adapun hpi adalah indeks yang memaparkan perubahan harga rumah yang dibeli oleh konsumen. Hpi dibuat oleh tim riset housing finance center (hfc) btn, yang memberikan gambaran lebih detail mengenai tren pertumbuhan harga rumah yang lebih akurat, dengan metode matched sales menggunakan data penyaluran kpr btn di seluruh wilayah indonesia. “jadi, kami sudah melakukannya selama tujuh tahun. Artinya selama kuartalan kami men track harga penjualan rumah tipe kecil 36, tipe 45, tipe 70, dan nonsubsidi, berdasarkan harga yang matched , yang terjadi, yang riil.

Kami track dari januari 2014 dan kami kasih base 100,” ujar haru. Btn menyajikan hpi sesuai dengan kondisi riil di lapangan, agar pemerintah atau regulator selaku pengambil keputusan dapat memanfaatkan untuk meramu kebijakan di sektor properti ke depan. Dengan begitu, para pengembang bisa menentukan pengemba ngan tipe perumahan yang te pat, dan harga sesuai dengan harga pasar. Hpi juga bisa dimanfaatkan perbankan untuk me nambah informasi terkait penyaluran kpr.

Sedangkan konsumen bisa mendapatkan in formasi valid mengenai harga rumah. “ini bermanfaat bukan hanya untuk btn sendiri, tapi juga untuk industri guna memonitor perkembangan harga rumah nonsubsidi di indonesia. Indeks ini akan kami lanjutkan terus, dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bukan hanya untuk perbankan, tapi juga untuk pengambil keputusan atau regulator dan semua stakeholder yang akan manfaatkan indeks ini,” ujar haru. (en) editor : gora kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).


Baca Juga

0  Komentar