PLN Turunkan Rasio Utang Kena Bunga jadi Rp 452,4 Triliun, Begini Caranya

Tempo - Batang   Senin, 31 Mei 2021

img

Pln turunkan rasio utang kena bunga jadi rp 452,4 triliun, begini caranya tempo.co , jakarta - direktur keuangan dan manajemen risiko pt perusahaan listrik negara (persero) atau pln, sinthya roesly, memaparkan apa saja yang dilakukan perusahaan dalam mengelola utang pada tahun lalu. Selama tahun 2020, kata sinthya, pln telah menurunkan jumlah interest bearing debt (rasio utang kena bunga) menjadi senilai rp 452,4 triliun bila dibandingkan dengan tahun 2019. Pencapaian ini ditopang aksi korporasi pln berupa pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo sekitar rp 30 triliun, segera setelah diperoleh kompensasi. Pelunasan utang sebelum jatuh tempo itu dilakukan seiring dengan telah diterimanya piutang kompensasi dari pemerintah untuk 2018 dan 2019 dengan total senilai rp 45,4 triliun.

Selain itu ada penerbitan global medium term notes (gmtn) senilai us$ 1,5 miliar pada juni 2020 dengan tingkat bunga lebih rendah dan tenor lebih panjang dibanding pinjaman sebelumnya. Sinthya menyebutkan penerbitan gmtn pada tahun lalu itu meraup sukses besar. Pasalnya bunga yang didapat jauh lebih murah dan kompresi harga dari indikatif awal sekitar 0,7 persen dan memperoleh penawaran oversub dari para investor global. Hal tersebut merupakan rangkaian upaya liability management untuk menurunkan beban cashflow pinjaman dalam jangka panjang, serta upaya perbaikan cashflow terutama 5 tahun ke depan.

Selain itu artinya ada penurunan beban bunga pinjaman dan untuk mengendalikan biaya pokok penyediaan listrik dan subsidi. "seiring dengan turunnya beban bunga pinjaman,” ujar sinthya melalui keterangan tertulisnya, ahad, 30 mei 2021. Selain itu, langkah tersebut juga diambil untuk menurunkan kewajiban pinjaman melalui pelunasan atas pinjaman-pinjaman dengan tingkat bunga tinggi, sehingga beban keuangan perseroan menjadi lebih efisien. Dengan pelunasan pinjaman di luar jadwal pembayaran sekitar rp 30 triliun tersebut, batas maksimum pemberian kredit (bmpk) bagi pln dapat diperbaiki.


Baca Juga

0  Komentar