SWF Semestinya Pangkas Utang

Investor   Selasa, 13 April 2021

img

Swf semestinya pangkas utang jakarta, investor.id – managing director samuel holding harry su mengatakan sebelumnya, bila diimplementasikan dengan baik, lembaga pengelola investasi (lpi) atau sovereign wealth fund (swf) bisa membantu kinerja lima emiten bumn di sektor infrastruktur dan konstruksi. Hingga september 2020, utang kelima bumn sektor infrastruktur dan konstruksi itu mencapai sekitar rp 179,2 triliun. Utang perusahaan pelat merah ini naik signifikan. Utang periode hingga september 2015 tercatat net gearing 34,2% atau nominal utang rp 32 triliun, pada tahun 2016 net gearing 42,9% atau setara rp 63,5 triliun.

Selanjutnya, net gearing naik menjadi 82,8% atau rp 100,9 triliun tahun 2017, tahun 2018 menjadi rp 131,9 triliun dengan net gearing 99,8%, dan 2019 net gearing -nya menjadi 141,1% atau setara rp 154,1 triliun. “utang bumn meningkat rata-rata 40% per tahun sejak 2015. Hal tersebut mendorong nilai total net gearing telah mencapai 188% september 2020, dari level 34% tahun 2015,” ucapnya. Ia mengatakan bahwa kontribusi utang terbesar dari bumn infrastruktur berasal dari dua perusahaan pelat merah, yakni pt waskita karya (wskt) mencapai rp 67,2 triliun atau 37,5% dari keseluruhan total utang dan pt jasa marga (jsmr) mencapai rp 60 triliun atau setara dengan 34%.

Sementara untuk pt adhi karya tercatat rp 22,8 triliun, pt pembangunan perumahan (ptpp) mencapai rp 19,6 triliun, dan pt wijaya karya (wika) rp 9,6 triliun. “utang ini terjadi sebab banyak psn (proyek strategis nasional) jalan tol dikerjakan kedua perusahaan tersebut. Kami berharap melalui implementasi swf, kinerja keuangan bumn itu dapat terbantu, selain (beban) keuangan negara dapat berkurang, dan berdampak positif terhadap naiknya laba bersih perusahaan,” ujarnya. Lebih lanjut ia memberikan ilustrasi pada kondisi neraca dan laba-rugi waskita dan jasa marga.

Untuk jasa marga, sebelum dibentuknya swf, utang perusahaan mencapai rp 60 triliun. Hal ini menimbulkan beban bunga rp 2 triliun hingga september 2020, sehingga perusahaan tercatat rugi. “beban bunga rp 2 triliun per september 2020 itu menekan kinerja perusahaan, sehingga membukukan rugi sebesar rp 200 miliar rupiah di sembilan bulan pertama tahun 2021. Dengan posisi cash rp 5 triliun, dan utang rp 60 triliun, maka nilai net gearing jasa marga mencapai 229%,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia, untuk waskita karya sebelum terbentuknya swf, utang perusahaan mencapai rp 67 triliun. Ini menimbulkan beban bunga utang rp 3 triliun hingga september 2020. “itu menekan kinerja perusahaan sehingga membukukan rugi saat itu senilai rp 3,4 triiliun. Dengan posisi cash rp 1,2 triliun dan total utang rp 67 triliun, maka nilai net gearing waskita tertinggi di sektor konstruksi sebesar 277%,” tandasnya.

Harry su mengatakan, pasar akan merespons positif implementasi swf, jika lembaga yang dilahirkan omnibus law uu cipta kerja ini dapat menghilangkan beban utang tinggi dari kedua perusahaan pelat merah tersebut. “ini poin yang dapat mengubah sentimen pasar menjadi positif, tidak hanya terhadap kedua perusahaan, tapi seluruh perusahaaan sektor konstruksi. Kami ilustrasikan, bila implementasi swf bisa menghilangkan utang, maka jasa marga mampu membukukan laba bersih rp 1,9 triliun dengan posisi neraca net cash. Sedangkan untuk waskita, penghilangan beban bunga rp 3 triliun bisa hampir menghapus seluruh kerugian negara di sembilan bulan pertama tahun lalu,” paparnya.

Sebelumnya, manajemen waskita karya pernah menjelaskan, dari 16 proyek jalan tol milik perseroan, sebanyak 11 proyek jalan tol sudah melewati tahap kajian dan siap ditawarkan kepada investor, termasuk swf. Manajeman berharap, dengan kehadiran swf, proses investasi bisa berputar dan nantinya hasil divestasi jalan tol akan digunakan untuk investasi kembali pada proyek-proyek infrastruktur yang prospektif. Perlu perbanyak stimulus sementara itu, wakil ketua umum kamar dagang dan industri (kadin) indonesia bidang hubungan internasional shinta widjaja kamdani memperkirakan, pada kuartal i-2020, pertumbuhan ekonomi indonesia akan mulai mendekati angka positif. Ia menambahkan, biasanya bulan ramadan juga menjadi momentum peningkatan konsumsi di pasar domestik.

Untuk itu, pemerintah harus mampu menjaga momentum positif tersebut. “jadi, cukup wajar bila perusahaan manufaktur cukup confident untuk meningkatkan produksi di maret sampai april ini, karena momentum konsumsinya masih ada sampai lebaran. Hal ini membuat industri berusaha meningkatkan produksi meski harga bahan baku mahal, membuat pmi naik. Momentum tersebut harus tetap dipertahankan pasca-ramadan,” ujar dia kepada investor daily , jakarta, senin (12/4 shinta menjelaskan, setelah lebaran biasanya penjualan akan turun lagi.

Oleh karena itu, kadin berharap ada pendorong lain yang sifatnya nonkonsumsi, seperti pengendalian pandemi dan normalisasi kegiatan ekonomi, implementasi uu cipta kerja, serta peningkatan ekspor daninvestasi yang bisa memicu peningkatan kegiatan ekonomi produktif. “hal ini perlu digerakkan agar pertumbuhan ekonomi tidak menyusut terlalu dalam pasca-lebaran, dan tetap dalam jalur pemulihan ekonomi yang baik. Saya rasa pertumbuhan kuartal i-2021 akan lebih baik dari kuartal iv- 2020, tetapi tetap negatif sekitar 1%,” ucap dia. ( leo/lov/git/jm/en ) baca juga https://investor.id/business/pengusaha-minta-pemerintah-percepat-tiga-game-changer https://investor.id/business/masyarakat-menengahatas-takut-tertular editor : gora kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).


Baca Juga

0  Komentar