Tingkatkan Akurasi Penyaluran, Pemerintah akan Ubah Skema Subsidi LPG 3 KG

Investor   Rabu, 7 April 2021

img

Tingkatkan akurasi penyaluran, pemerintah akan ubah skema subsidi lpg 3 kg jakarta, investor.id - dirjen anggaran kementerian keuangan isa rachmatarwata mengatakan mengatakan pemerintah akan melakukan transformasi subsidi lpg 3 kg dan minyak tanah menjadi bantuan non tunai (subsidi langsung) sinergi/integrasi dengan bantuan sosial lainnya berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (dtks). “pelaksanaan transformasi akan dilakukan secara berhati-hati dan bertahap mempertimbangkan kondisi sosial dan perekonomian,” ucap isa dalam rapat dengar pendapat (rdp) dengan badan anggaran (banggar) dpr pada rabu (7/4). Ia mengatakan pelaksanaan subsidi belum berjalan optimal. Hal ini terjadi karena data yang ada belum memadai sehingga terjadi penyaluran subsidi yang tidak tepat sasaran.

Pada saat yang sama masih sejumlah tantangan dalam penyaluran subsidi. “kami melihat integrasi data penerima susbidi listrik dan lpg 3 kg dengan dtks belum berjalan dengan baik,” ucap isa. Kendala berikutnya yaitu distribusi subsidi lpg 3 kg masih bersifat terbuka. Dari sisi volatilitas parameter, kondisi nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah mempengaruhi harga produk bbm , lpg dan listrik.

“hal ini memang jadi tantangan nampaknya tidak mudah kita kendalikan memang harus cari cara cara yang lebih baik untuk bisa prediksi lebih baik dan mencari cara dalam bentuk hedging. Volume konsumsi yang cenderung meningkat jadi tantangan tersendiri,” ucapnya. Kepala badan kebijakan fiskal kementerian keuangan febrio nathan kacaribu mengatakan selama ini terjadi fluktuasi selisih antara harga jual eceran dengan harga patokan lpg. Pada tahun 2020 selisih harganya sebsar rp 5000 dan pada tahun 2021 ini sekitar rp 6000 sampai rp 7000.

Dari sisi penerima juga masyarakat miskin menikmati 36% saja dari total subsidi. “sementara 40% masyarakat terkaya justru menikmati 39,5 % dari total subsidi,” ucap febrio. Ia juga mengatakan 72,1% lpg adalah impor, hanya 27,9% yang berasal dari produksi gas domestik. Menurut febrio kebijakan untuk subsidi lpg harus diperbaiki.


Baca Juga

0  Komentar