Unilever Tebar Dividen Rp 7,13 Triliun

Investor   Minggu, 30 Mei 2021

img

Unilever tebar dividen rp 7,13 triliun jakarta, investor.id - pt unilever indonesia tbk (unvr) menetapkan total dividen tahun buku 2020 sebesar rp 7,13 triliun. Nilai dividen itu mencapai hampir 100% dari perolehan laba bersih pada 2020 yang mencapai rp 7,16 triliun. Berdasarkan keterangan tertulis perseroan akhir pekan lalu diungkapkan bahwa dividen ini sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham (rups) tahunan perseroan pekan lalu. Dividen tersebut terdiri atas dividen interim tahun buku 2020 sebesar rp 3,32 triliun atau setara dengan rp 87 per saham yang telah dibagikan pada 17 desember 2020.

Sedangkan sisanya dividen final sebesar rp 3,81 triliun atau mencapai rp 100 per saham. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan mencapai rp 187 per saham atau mencapai rp 7,13 triliun. Sedangkan untuk dividen final, pemegang saham yang berhak adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham sebelum 9 juni 2021. Adapun untuk jadwal pembagian dividen adalah cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 7 juni 2021.

Lalu, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 8 juni 2021. Sementara itu, cum dividen dan ex dividen di pasar tunai akan dilakukan pada 9 dan 10 juni 2021. Kemudian pembayaran dividen akan dilakukan pada 24 juni 2021. Adapun dividen sebesar rp 7,13 triliun hampir mencapai 100% dari laba bersih tahun lalu yang mencapai rp 7,6 triliun.

Tahun ini, analis bri danareksa sekuritas natalia sutanto mengungkapkan laba bersih unilever indonesia bisa meningkat menjadi rp 7,58 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar rp 7,16 triliun. Pendapatan perseroan juga diharapkan bertumbuh dari rp 42,97 triliun menjadi rp 44,86 triliun. Sedangkan hingga kuartal i-2021, unilever indonesia membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 7,8% menjadi rp 10,28 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya rp 11,15 triliun. Penurunan tersebut memicu pelemahan laba perseroan dari rp 1,86 triliun menjadi rp 1,69 triliun.

Pendapatan dan laba bersih tersebut juga menunjukkan penurunan dibandingkan kuartal iv-2020. Presiden direktur unilever indonesia ira noviarti menjelaskan, penurunan penjualan ini sejalan dengan rendahnya pertumbuhan pasar industri konsumsi akibat pembatasan aktivitas hingga kuartal-i 2021. Sebagaimana diketahui, pemerintah memberlakukan pengetatan aktivitas setelah terjadi lonjakan kasus covid-19 pasca liburan tahun baru 2020. “meski demikian, perseroan masih mencatatkan laba sebanyak rp 1,69 triliun dan margin laba sebelum pajak yang baik melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk langkah-langkah penekanan biaya operasional,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, ira mengatakan, guna menanggapi penurunan daya beli tersebut, perseroan akan menempatkan perhatian pada aspek preferensi harga dan ukuran produk yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Di antaranya, meluncurkan produk sabun cair lifebouy kemasan berharga rp 5.000 dan kecap bango kemasan dengan harga rp 3.000. Analis mirae asset sekuritas indonesia mimi halimin mengungkapkan, realisasi kinerja keuangan unilever indonesia pada kuartal i-2021 menggambarkan bahwa perseroan masih menghadapi tantangan hingga kini. Editor : parluhutan (parluhutan@investor.co.id).


Baca Juga

0  Komentar