Wahai Man Utd: Penak Zaman Mourinho, Toh!

CNN Indonesia - Sepakbola   Kamis, 27 Mei 2021

img

Wahai man utd: penak zaman mourinho, toh! jakarta, cnn indonesia -- manchester united kembali gagal merebut gelar sejak terakhir kali meraih saat masih diarsiteki jose mourinho pada 2017. Man utd kembali jadi pecundang. The red devils yang diunggulkan saat bersua villarreal di final liga europa harus mengakhiri laga dengan kepala tertunduk pada kamis (27/5) dini hari. Skuad asuhan ole gunnar solskjaer kalah adu penalti 10-11 dari villarreal di stadion energa, gdansk, polandia.

Bentrok kedua tim harus ditentukan lewat adu penalti setelah skor imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu. #div-gpt-ad-1589442293297-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } hasil final liga europa: villarreal juara usai tekuk mu 11-10 ironi de gea: tak mampu tepis penalti, gagal jadi penendang cavani-solskjaer cekcok saat man utd kalah di liga europa de gea disorot karena tak mampu sekalipun menepis tendangan pemain-pemain villarreal. Saat akhirnya jadi eksekutor, kiper berusia 30 itu gagal menuntaskan tugasnya yang berujung pesta kemenangan untuk villarreal. Meski demikian de gea tidak sepatutnya menanggung beban kegagalan man utd jadi juara liga europa seorang diri.

Seluruh pemain dan solskjaer juga harus bertanggung jawab karena dari segi permainan man utd tak lebih baik dari villarreal. Man utd boleh unggul penguasaan bola dengan 61 persen berbanding 39 persen. Namun, dari segi penciptaan peluang villarreal tidak kalah dari man utd, dengan 13 peluang berbanding 15 peluang yang dibuat the red devils. Villarreal menunjukkan tidak di bawah man utd di final liga europa.

Padahal dari segi materi pemain, man utd memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang tim yang ditukangi unai emery. Namun, keunggulan materi pemain itu tidak terlihat di lapangan. Daya juang para pemain villarreal membuat mereka tampil sebagai sebuah tim yang solid sepanjang 120 menit. Villarreal yang jadi kuda hitam pada akhirnya bisa keluar sebagai juara.

Sebaliknya man utd lagi-lagi gigit jari karena belum mampu mengakhiri puasa gelar sejak era mourinho. Solskjaer yang direkrut menggantikan mourinho sejauh ini belum bisa memberikan trofi. Juru racik formasi asal norwegia itu bukan hanya gagal di liga europa tetapi juga tak cukup mampu mempersembahkan gelar lain di pentas domestik. Buat tim besar seperti man utd, tanpa trofi dalam satu musim kompetisi adalah sesuatu yang sulit untuk diterima.

Dan, solskjaer sudah dua tahun terakhir gagal melakukannya meski didukung skuad yang bisa dikatakan lebih baik ketimbang era mourinho. Sejak solskjaer datang, man utd mendatangkan pemain-pemain seperti harry maguire, aaron wan-bissaka, bruno fernandes, hingga edinson cavani. Di luar cavani, man utd menghabiskan dana yang cukup besar untuk merekrut maguire, wan-bissaka, dan fernandes. Baca lanjutan artikel ini di halaman kedua gelar terakhir di era mourinho baca halaman berikutnya halaman : 1 2.


Baca Juga

0  Komentar