Ita Khoiriyah: Memberantas Korupsi, Kok, Dianggap Tidak Pancasilais

Koran Tempo   Sabtu, 29 Mei 2021

img

Ita khoiriyah: memberantas korupsi, kok, dianggap tidak pancasilais ita khoiriyah adalah salah seorang pegawai komisi pemberantasan korupsi ( kpk ) yang lantang menyuarakan keanehan tes wawasan kebangsaan (twk) dalam proses alih status pegawai komisi itu menjadi aparat sipil negara (asn). Tes itu menjadi kontroversial karena dianggap sebagai cara untuk menyingkirkan sejumlah orang terbaik dan kritis di komisi itu. Ada 75 pegawai yang dinyatakan tak lolos, termasuk tata—begitu ita khoiriyah akrab disapa. Belakangan, dari 75 orang itu dikerucutkan menjadi 51 orang, yang dilabeli “merah”.

Sedangkan 24 orang lainnya disebut masih bisa dibina. Tak sekadar bersuara, ia juga melaporkan materi tes yang dianggap melecehkan perempuan itu kepada komnas perempuan. Misalnya soal hasrat seksual, kesediaan menjadi istri kedua, serta soal apa saja yang dilakukan ketika berpacaran. “saya berani speak up terhadap apa yang terjadi karena gus dur,” kata tata kepada dian yuliastuti dari tempo , rabu, 26 mei lalu.

“gus dur mengalami hal yang sama ketika berhadapan dengan orde baru. Tapi beliau punya keberpihakan, tidak bisa ditutup mata dan nuraninya,” tutur aktivis gusdurian itu. Mantan staf pribadi alissa wahid, putri kh abdurrahman wahid, itu mengaku mendaftar menjadi pegawai kpk, salah satunya, karena ada ikatan gagasan dengan gus dur. “embrio kpk dulu dibuat saat masa gus dur menjadi presiden.” bukan hanya soal kpk, perempuan yang tumbuh dan besar di lingkungan nahdliyin itu juga bercerita tentang kiprahnya di gusdurian hingga kegiatannya di sela senggang.

Berikut ini petikan wawancara dengan tata. Apa langkah anda dan pegawai lain yang t id ak lolos tes? terus berupaya kelanjutannya. Pasca-presiden jokowi memberikan statement (bahwa proses alih status jangan merugikan pegawai), kami anggap ada jalan baik. Tapi ternyata tidak langsung ditanggapi dengan baik oleh pimpinan kpk.

Baru kemarin ada rapat antara bkn (badan kepegawaian negara), kementerian panrb (pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi), serta pimpinan kpk. Kok, kemudian malah muncul statement 51 (orang) ada stempel merah dan tidak tidak layak. Koruptor itu pengkhianat bangsa. Kami yang berantas korupsi, kok, tiba-tiba dianggap tidak pancasilais, tidak nkri.

Jadi, masih sibuk melakukan konsolidasi? iya, karena belum ada tanda terang, arahnya akan ke mana. Kami juga belum tahu siapa yang masuk 51 dan 24. Kami tidak menyangka, kami menyesalkan, ujung-ujungnya, kok, sama dengan stempel. Apa arti anti-pancasila, anti-nasionalisme? kapan anda dan kawan-kawan yang tak lolos itu non-job? sejak 11 mei 2021, kami menerima surat keputusan nomor 652/2021 yang menyebutkan ‘menunggu sampai ada arahan lanjut’.

Tapi sampai sekarang tidak ada arahan. Anda masih masuk kantor? ya, kadang-kadang, on call. Kalau ke kantor juga tidak disuruh apa pun. Bahkan akses informasi pun dibatasi.

Sekarang jadi ada sekat di antara kami karena dianggap tidak memenuhi syarat. Saya menyayangkan dampak yang terjadi. Sempat tidak nyaman secara psikologis. Sebelum mengikuti twk, apa persiapan anda? setelah ada sosialisasi, ada twk, saya pikir ini seperti instrumen pegawai negeri.

Saya pribadi mencari contoh-contoh soal. Ternyata pada 2 maret 2021 diinformasikan bahwa bentuk soal ini indeks moderasi bernegara. Saya coba cari contohnya dan bentuk soalnya di internet, seperti apa indikatornya, tapi enggak ketemu. mau belajar apa? dua hari kemudian dijelaskan bahwa tesnya berkisar pendalaman pancasila, uud 1945, bhineka tunggal ika, dan pemerintah yang sah. Bentuknya tertulis dan wawancara.

Waktu itu sempat bert anya pengalaman teman ketika tes ? tes tertulis bertahap untuk semua pada 9-10 maret. Ada modulnya dengan logo tni ad. Tes wawancara itu dilakukan pada 18 maret-5 april untuk semua pegawai. karena jadwal saya di tengah-tengah, ya, otomatis tanya bagaimana modelnya. Pewawancaranya ada yang satu orang, ada yang dua orang; ada yang cuma 10 menit, ada yang sampai dua jam.

Waktu itu saya mendapat satu pewawancara mengenalkan diri dari bkn. Tata khoiriyah (ketiga dari kanan, atas) bersama perwakilan 75 pegawai kpk yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (twk) di kantor komisioner komnas ham, jakarta, 24 mei 2021. Antara/m risyal hidayat setelah dinyatakan tak lolos tes, anda sempat ber cerita ke teman dan alissa wahid? saya tidak bercerita ke mbak alissa. Tapi ramai berita soal hasil tes.

Lalu saya ditanya kabar oleh mba alissa. Mbak alissa dan mbak anita wahid tanya, kok, bisa tidak lolos tes itu. Mereka tanya indikatornya apa. Saya jawab hanya diinformasikan nama, npp (nomor pokok pegawai), dan keterangan tidak memenuhi syarat.

Anda kaget tidak lolos? saya lumayan syok setelah mendapat kabar itu. Sempat kepikiran beberapa hari. Yang paling berat adalah menjelaskan kepada keluarga. Banyak teman dan keluarga yang bertanya sampai saya agak kewalahan menjawabnya.

Saya berusaha menata hati. Keluarga tahu langsung dari anda? saya informasikan sekadarnya saja kepada ibu. Tapi selebihnya orang tua mendapat informasi dari media massa. Anda curhat kepada mereka? kalau curhat, sih, lebih sering ke sesama anggota 75 dan rekan-rekan bagian humas kpk yang masih peduli, masih mendukung, dan ikut mendoakan.

Setelah t id ak lolos tes dan kini muncul stempel merah, secara personal sudah menyusun rencana a, b…? kalau yang dimaksud plan a plan b adalah soal berpindah pekerjaan, saya belum ada rencana ke sana. Saya masih berharap menjadi bagian di kpk. Makanya berbagai upaya advokasi kami lakukan untuk membatalkan sk nomor 652 tahun 2021 tentang pembebastugasan 75 pegawai yang tidak lolos twk. Apa harapan anda tentang kpk yang sepertinya terus dilemahkan? harapannya, kpk tetap bisa independen.

Masyarakat juga terus mengawal dan mengkritik kinerja kpk. Apakah di kpk anda pernah mendapatkan ancaman, intimidasi, terutama setelah kontroversi twk itu? saya pribadi saat ini tidak mendapat ancaman. Terakhir, pada 2019, saat menolak revisi uu kpk, handphone saya pernah ada upaya peretasan. Bagaimana anda dulu terdorong masuk kpk? saya aktif di koalisi anti-korupsi, terlibat banyak isu anti-korupsi.

Sebagai orang luar, ketika ada indonesia memanggil untuk calon pegawai kpk, saya coba-coba saja dan tidak terlalu berniat. Ternyata pas tes lolos. Setelah lolos tes masuk kpk, apakah ada pelatihan khusus? setiap angkatan ada induksi. Saya dikasih pendidikan oleh kopassus selama 40 hari.

Teman saya yang baru melahirkan bahkan ikut induksi ini. Kurang berkorban apa coba? kami angkatan 127, semua mengikuti induksi ini, diajari pula tentang wawasan kebangsaan oleh kopassus. Tapi ketika mengikuti twk sekarang malah tidak lolos…. Lucunya, ada dua pejabat struktural yang pernah mencalonkan diri menjadi pemimpin kpk, ikut tes pancasila serta anti-radikalisme, dan lolos.

Tapi malah tidak lolos twk di level pegawai. Ini tes sudah berlapis-lapis di berbagai level. Anda didukung alissa wahid se waktu mau masuk kpk? malah mbak alissa tidak tahu. Tahunya malah pas wawancara karena saya minta surat keterangan sudah berhenti di gusdurian.

Tata khoiriyah (kiri) bersama bambang wijayanto (tengah) dan alisa wahid (kanan) dalam konsolidasi masyarakat sipil antikorupsi di depok, jawa barat, 2015. Instagram/@tatakhoiriyah ada pengalaman menarik selama bekerja di kpk? banyak hal yang menjadi bermakna. Sewaktu sebagai outsider (orang luar kpk), banyak ikut demo. Tapi, begitu masuk kpk, justru jadi orang yang menerima demo he-he-he….

Sampai sekarang, masih diminta terima demo dari berbagai kelompok. Puncaknya pas menerima demonstrasi pada 2019 ketika revisi uu kpk. Itu sehari ada enam demonstrasi enggak berhenti. Pekerjaannya terima audiensi.

Apa p ekerjaan rutin anda ? kalau pekerjaan setiap saat harus siap. Apalagi kalau ada penetapan tersangka atau ott (operasi tangkap tangan). Pernah, pada hari libur, saya janjian bertemu dengan teman. Belum sampai di tempat, sudah ditelepon atasan.

Saya coba menawar tiba satu jam lagi. Tapi oleh beliau dijawab ini tugas negara. Wah, kalau sudah bilang begitu, langsung balik kanan. Sampai sekarang kalimat beliau masuk kepala.

Apakah ada rasa takut atau khawatir ada gangguan selama bekerja? pasti ada. Apalagi kondisinya naik-turun. Tapi saya teringat perkataan gus dur: menjadi pemberani tidak berarti tidak punya rasa takut. Dengan terus melangkah di situlah kita akan mendapatkan nilai.

Itu kata-kata beliau yang nancap di kepala. Gus dur mengalami hal yang sama berhadapan dengan orde baru, punya ketakutan yang sama, tapi beliau punya keberpihakan, tidak bisa ditutup mata dan nuraninya. Karena beliau, saya berani speak up terhadap apa yang terjadi anda juga aktif di jaringan gusdurian. B agaimana awalnya? pada akhir 2010, pertama kali saya terlibat dalam pendampingan warga srunen, pasca-erupsi gunung merapi.

Saya menjadi relawan dan pertama kali berinteraksi dengan mbak alissa wahid. Kemudian saya dimintai bantuan untuk beberapa kegiatan jaringan gusdurian. Waktu itu timnya masih sedikit, baru ada dua orang. Komunitas gusdurian yang bergabung masih hitungan jari.

Baru pada pertengahan 2011, saya terlibat penuh di seknas jaringan gusdurian. Saya di bagian informasi dan komunikasi publik, sejak 2012 sampai 2016 akhir. Sepanjang 2011-2016, jaringan gusdurian berkembang dari yang awalnya hitungan jari hingga akhirnya hampir 100 komunitas. Apa saja kegiatan anda di gusdurian? saya dan tim seknas jaringan gusdurian berkeliling ke beberapa daerah untuk berkonsolidasi, baik dalam proses inisiasi, pemetaan komunitas, distribusi informasi, maupun sesekali pelatihan skill untuk penggerak komunitasnya.

Esensi gerakan ini melanjutkan pemikiran gus dur dalam isu kebangsaan. Jadi, gerakan yang dipilih adalah gerakan politik kebangsaan, kultural, bukan politik praktis. Kegiatannya pendampingan di daerah bencana, kelompok termarginalkan, dan isu kampanye toleransi. Secara rutin kampanye dilakukan.

Gus dur jadi teladan anda ? iya, gus dur banyak mempengaruhi pandangan saya hingga saat ini. Teladan beliau tidak hanya saya dapatkan dari tulisan-tulisan beliau. Tapi dari interaksi dengan keluarga gus dur selama bergabung di seknas jaringan gusdurian, dari teman-teman gus dur yang berbagi pengalaman, dari jejak-jejak advokasi gus dur. Saya mendaftar di kpk juga, salah satunya, karena ada ikatan gagasan.

Embrio kpk dulu dibuat saat masa gus dur menjadi presiden. Staf humas kpk, tata khoiriyah. Instagram/@tatakhoiriyah apa kegiatan anda selama non - job ini? saya memasak sebagai healing , baking , mencoba banyak resep dari teman dan internet. Mencoba bikin kue kering, roti-roti, ya, tergantung mood.

Saya membaca buku untuk waktu luang, menata pikiran. Sedang baca buku apa? saya sering membeli buku tapi tak sempat membacanya. Sabtu-ahad juga kadang-kadang bekerja. Nah, sekarang ini menghabiskan membaca buku menjerat gus dur dan matinya kepakaran.

Anda mengoleksi banyak buku gus dur dan tentang gus dur? lumayan banyak, sih. Kebanyakan bentuknya kumpulan tulisan gus dur. Buku yang berkesan, selain islamku, islam anda, islam kita, ada transkrip dialog kebudayaan gus dur dengan daisaku ikeda. Masih suka nonton drama korea ? a pa film seri al favorit anda? enggak terlalu sekarang.

Bahkan yang nge - hit kemarin, semacam vi n cenzo, start -u p , belum saya tonton. Kalau film yang sedang dinikmati adalah serial grey's anatomy, the mentalist. Waktu nonton lumayan terbatas, sih. Malah bukan drakor, ya, he-he-he….

Ya, sesuai dengan suasana hati saja, sih. Lebaran kemarin anda mudik? enggak. Ketika mudik lebaran , apa tradisi yang dikangeni? tradisi ziarah ke leluhur, seperti mbah, mbah buyut, dan keluarga lain. Karena itu rutin dilakukan tepat setelah salat id.

Kemudian halalbihalal di langgar (musala) peninggalan simbah buyut. Silaturahmi ke pondok pesantren sewaktu sekolah dulu. Ini hal yang rutin dan enggak pernah luput dilakukan. Anda cucu kesayangan mbah , ya ? semua cucu sama disayangnya, he-he-he….


Baca Juga

0  Komentar