Ada 2 Klaster Takziah di Sleman: 80 Orang Positif Corona, 1 Meninggal

Sinar Harapan   Selasa, 30 Maret 2021

img

Ada 2 klaster takziah di sleman: 80 orang positif corona, 1 meninggal jakarta - klaster penularan virus corona atau covid-19 dari kegiatan takziah ditemukan di dua padukuhan di kabupaten sleman, daerah istimewa yogyakarta (diy). Dua klaster takziah itu masing-masing di padukuhan plalangan, kalurahan pandowoharjo, dengan total ada 36 orang yang dinyatakan positif dan di padukuhan blekik, sardonoharjo, ngaglik dengan 44 orang positif corona. Kepala puskesmas sleman elyza sinaga menjelaskan untuk klaster di plalagan, pandowoharjo, sleman awalnya terdapat 32 orang yang positif virus corona berdasar tes swab pcr. "senin (29/3) kemarin total ada 325 orang yang terjaring (tracing) dan hanya 266 di antaranya saja yang hadir.

4 orang dinyatakan positif covid-19 dari swab antigen. Kemudian 45 orang reaktif rapid antibodi," jelasnya. "selanjutnya mereka diminta mengikuti tes pcr yang diselenggarakan puskemas sleman, rabu (31/3) besok," sambungnya. Dengan tambahan ini, total untuk klaster takziah padukuhan plalagan menjadi 36 orang positif corona.

"sehingga, kini total ada 36 pasien. Ada yang dari desa di kecamatan lain juga. Yang dari (kecamatan) mlati juga ada," tuturnya. kemudian, klaster takziah kedua di sleman terdapat di padukuhan blekik, sardonoharjo, ngaglik, sleman. Puluhan warga diketahui positif corona setelah melayat di salah satu warga yang meninggal dunia, namun diketahui penyebab kematiannya bukan karena corona.

"memang benar ada klaster takziah di sardonoharjo," kata juru bicara penanganan covid-19 pemda diy berty murtiningsih kepada wartawan senin (29/3). ia menjelaskan klaster ini bermula saat ada salah seorang warga meninggal pada senin (15/3). Kemudian, hari berikutnya dilakukan pemakaman keluarga dan diadakan tahlil selama tiga hari mulai 16 hingga 18 maret 2021. "kemudian tuan rumah (anak dari yang meninggal) itu pada 18 maret merasakan gejala pusing, kehilangan indra perasa. Kemudian tanggal 19 maret melakukan pemeriksaan antigen dan hasilnya positif," bebernya. Berty menjelaskan usai tes antigen, tuan rumah kemudian memastikan dengan tes swab pcr bersama anggota keluarga.

"hasilnya satu keluarga positif swab pcr," ungkapnya. tim puskesmas ngaglik kemudian melakukan pemeriksaan ke warga dengan menggunakan tes swab antigen dan tes rapid antibodi. "pemeriksaan oleh puskesmas dilakukan tanggal 24 maret. Warga yang hadir sejumlah 207 orang, yang lolos dari tracing 16. Yang swab antigen 148 orang hasilnya yang positif swab antigen sebanyak 22 orang," jelasnya. "kemudian (tes) antibodi 43 orang, dengan hasil 1 reaktif," sambungnya.

Berty menjelaskan 22 orang yang positif tes antigen kemudian ditempatkan di shelter isolasi rusunawa gemawang, sleman. Tracing kasus pada klaster ini tidak berhenti. Pada 26 maret lalu, tim puskesmas ngaglik kembali melakukan tes swab antigen massal di padukuhan blekik. "tes kedua ini hadir 174 orang yang kami swab antigen.

Hasilnya 22 orang positif," katanya. Mereka yang positif saat swab antigen, kata berty, kemudian ditempatkan di shelter isolasi rusunawa gemawang. Oleh karena itu berdasarkan 2 kali pemeriksaan ditemukan 44 orang positif swab antigen dari klaster takziah. "total 44 orang (positif antigen)," jelasnya.

"dari 32 orang tersebut, tiga orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan seorang di antara mereka dilaporkan meninggal pada 25 maret 2021 lalu," kata elyza saat dihubungi wartawan, selasa (30/3/2021). Ia menjelaskan pihak puskesmas kemudian melakukan tracing kasus dengan menggelar tes swab antigen massal pada senin (29/3) lalu. Hasilnya ada empat orang yang positif. (e-4) sumber berita: detik health..


Baca Juga

0  Komentar