Bantuan Medis Mulai Tiba di India buat Atasi Lonjakan Covid

Headtopics   Selasa, 27 April 2021

img

Bantuan medis mulai tiba di india buat atasi lonjakan covid bantuan medis mulai tiba di india buat atasi lonjakan covid india mencatat 350 ribu kasus covid-19 baru dalam sehari pada 27 april, lonjakan penyebaran infeksi terus terjadi. Bagikan : india menggelar kremasi massal. (reuters/danish siddiqui)jakarta, cnn indonesia --peti berisi ventilator dan konsentrator oksigen dari inggris tiba di bandara delhi pada selasa (27/4), menandai bantuan medis internasional pertama telah datang untuk membantu indiamenangani lonjakan tinggi kasus positif covid-19.selain inggris, negara seperti amerika serikat (as), prancis, jerman, kanada, serta uni eropa dan organisasi kesehatan dunia (who) telah berjanji akan memberikan bantuan dengan cepat ke india.lihat juga: as bakal izinkan ekspor vaksin corona astrazenecapresiden as joe biden sebelumnya sudah membuka izin ekspor 60 juta dosis vaksin covid-19 buatan astrazeneca.belum diketahui negara mana yang akan mendapatkannya, namun kemungkinan besar india usai biden sempat berbicara langsung dengan perdana menteri india narendra modi dalam sambungan telepon. Headtopics.com prancis mengatakan akan mengirimkan delapan unit alat produksi oksigen, sekaligus penampungan dan respirator oksigen, ke india.uni eropa menjelaskan pengiriman pertama dari anggota mereka ke india akan dikirim 'dalam beberapa hari ke depan'.bantuan itu terdiri dari 365 ventilator dan 700 konsentrator oksigen dari irlandia, 120 ventilator dari swedia, 58 ventilator dari luxembourg, 80 konsentrator oksigen dari rumania, dan puluhan ribuan dosis remdesivir dari belgia dan portugal.

Pada selasa (27/4), india mencatat 350 ribu kasus positif baru dalam sehari. Hal ini memicu angka kasus global menyentuh 147,1 juta dengan catatan kematian 3,1 juta orang di seluruh dunia.lihat juga:afpmenjelaskan sebuah tempat parkir telah diubah menjadi krematorium darurat dengan pemandangan puluhan tumpukan kayu terbakar. "orang-orang meninggal, meninggal, dan meninggal," kata jitender singh shanty, koordinator yang melakukan kremasi sekitar 100 jasad per hari."jika kami terus kedatangan jasad maka kami akan melakukan kremasi di jalanan. Tidak ada lagi ruang di sini," katanya lagi..


Baca Juga

0  Komentar