Berhati-hati terhadap Varian Covid-19 Asal India

Koran Tempo   Minggu, 2 Mei 2021

img

Berhati-hati terhadap varian covid-19 asal india jakarta – pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan agar varian baru covid-19 asal india tak masuk ke indonesia. Pemerintah tidak mengizinkan warga negara asing (wna) asal india atau dari negara lain yang memiliki riwayat perjalanan ke india untuk masuk indonesia. Pemerintah juga meminta masyarakat waspada karena khawatir ledakan jumlah kasus di india bisa terjadi di indonesia. Juru bicara vaksinasi covid-19 kementerian kesehatan, siti nadia tarmizi, menyatakan sampai saat ini pemerintah masih memberlakukan larangan wna asal india masuk ke indonesia.

Larangan berlaku bagi warga asing yang berencana mengurus visa kunjungan ataupun visa tinggal sementara. "kami melakukan pengetatan screening di pintu masuk negara, baik di udara, laut, maupun darat," tutur nadia kepada tempo , kemarin. Nadia menyatakan pemerintah sudah memperketat pemeriksaan di pintu-pintu masuk negara. Selain itu, pemerintah mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (ppkm) skala mikro dengan memperkuat koordinasi antara satuan tugas covid-19 di pemerintah pusat dan daerah.

Nadia menganjurkan masyarakat memperketat protokol kesehatan demi mewaspadai penularan varian baru covid-19 yang disebut lebih rentan menular. Nadia menyatakan mutasi varian baru covid-19 b.1.617 asal india memiliki kemampuan lebih cepat menular dan menambah tingkat keparahan penyakit. Hal itu ditemukan dari hasil analisis di laboratorium. Namun pemerintah masih perlu pembuktian lebih lanjut melalui kejadian di masyarakat.

"who saat ini menggolongkan b.1.617 sebagai varian yang diperhatikan. Belum masuk varian yang diwaspadai seperti b117 asal inggris," kata nadia. Ketua satuan tugas penanganan covid-19, doni monardo, menyatakan pemerintah sudah memberlakukan larangan kedatangan wna asal india ataupun orang asing yang pada 14 hari sebelumnya melakukan perjalanan ke india. Kecuali warga negara indonesia di india, mereka diperkenankan kembali dengan wajib menjalani karantina.

" wni masih diberi kesempatan masuk karena pemerintah tidak boleh melarang warga indonesia untuk kembali, tapi mereka wajib menjalani karantina selama 14 hari," tutur doni. Wni yang pulang dari india bakal diwajibkan membawa dokumen swab negatif covid-19. Setelah sampai di indonesia, mereka akan diisolasi selama 14 hari dan dipantau secara berkala. Setelah itu, para imigran akan menjalani tes swab covid-19 tahap kedua untuk memastikan bebas virus corona.

Doni menjelaskan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mencegah penyebaran varian baru covid-19 asal india. Salah satunya dengan mengkarantina wna asal india yang beberapa waktu lalu berhasil lolos masuk ke indonesia. Ratusan wna india tersebut tiba di indonesia melalui bandar udara soekarno-hatta pada 21 april lalu. "itu saya minta dilakukan isolasi di rumah sakit.

Akhirnya kesepakatan dirawat di rumah sakit penyakit infeksi sulianti saroso," tutur doni. Menurut laporan doni, terdapat 18-19 orang india yang positif covid-19. Mereka semua dipantau dan dirawat di rumah sakit. Sedangkan warga india yang tidak sakit dikumpulkan dalam satu hotel dengan protokol keamanan.

Doni sempat meminta bantuan kepala kepolisian daerah metro jakarta raya inspektur jenderal fadil imran untuk memboyong puluhan warga india agar tinggal di satu hotel yang sama. Mereka sebelumnya berpencar tinggal di beberapa hotel. Saat ini jumlah kasus positif covid-19 secara nasional mencapai 1.677.274 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.530.718 pasien sembuh dan 45.796 orang meninggal.

Sedangkan kasus harian penularan covid-19 sebanyak 4.394 kasus. Di satu sisi, kasus harian pasien sembuh bertambah menjadi 3.740 kasus. Presiden joko widodo kemarin juga mengingatkan agar masyarakat tak lekas berpuas diri karena angka kasus covid-19 secara nasional mulai melandai. Saat ini jumlah kasus aktif di indonesia semakin turun di angka 100-an ribu.

Tren kesembuhan pasien covid-19 juga diketahui semakin meningkat seiring dengan penurunan angka kasus harian. "jangan merasa sudah aman. Belum! upaya menekan kasus aktif ini harus terus dilakukan dan sangat bergantung pada kedisiplinan kita semua dalam menjalankan protokol kesehatan," kata jokowi. Semua masyarakat di zona merah, oranye, kuning, dan hijau, juga masyarakat yang telah divaksin maupun yang belum menerima suntikan dosis vaksin, diminta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Ancaman penularan dan penyebaran pandemi covid-19, ujar jokowi, masih ada. "kita harus tetap benar-benar waspada, tetap tidak boleh lengah, tidak boleh menyepelekan yang namanya covid-19," ujarnya. Epidemiolog dari universitas gadjah mada (ugm) yogyakarta, riris andono ahmad, meminta pemerintah mengefektifkan langkah-langkah antisipasi masuknya varian baru covid-19 ke indonesia, khususnya dari india. "varian mutasi corona india ini rute dan model penularannya tetap sama, masih dari droplet, hanya dengan probabilitas penularan per satuan kontak yang lebih tinggi," kata riris.

Dengan rute dan mode penularan yang sama itu, ujar riris, sebenarnya cara pencegahannya sama. Menurut dia, cara antisipasi penularan yang paling tepat hanya dengan menurunkan kontak antar-manusia. Selain itu, pemerintah wajib mencegah mobilitas dan interaksi orang. Sayangnya, upaya pemerintah untuk melakukan itu belum optimal dan tidak konsisten.

Dia menyarankan pemerintah tak ragu menjalankan sistem komando jika negara dalam situasi genting menghadapi lonjakan jumlah kasus. Artinya, pemerintah harus benar-benar memperketat mobilisasi masyarakat tanpa tebang pilih. "sistem komando secara teknis kalau memang mau efektif pengendaliannya. Masalahnya kan dalam soal kebijakan seperti ini kita terbentur dengan konsep demokrasi dan desentralisasi.


Baca Juga

0  Komentar