Dugaan Korupsi Bansos Rp 100 T, Kalangan Miskin Bisa Dapat Jatah Berapa?

Islam Today   Kamis, 20 Mei 2021

img

Dugaan korupsi bansos rp 100 t, kalangan miskin bisa dapat jatah berapa? (islamtoday id) – data badan pusat statistik (bps) mencatat total penduduk miskin pada september 2020 mencapai 27,55 juta orang. Angka tersebut meningkat 1,13 juta orang dibandingkan periode maret 2020 dan meningkat 2,76 juta orang jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Tim riset cnbc indonesia menghitung jika dana bansos covid-19 yang dikorupsi sebesar rp 100 triliun (seperti yang diungkapkan novel baswedan) itu diberikan kepada masyarakat miskin di berbagai wilayah indonesia sebanyak 27,55 juta, maka per orang bisa mendapatkan dana sebesar rp 3,62 juta. Khusus di pedesaan, penduduk miskin juga bertambah sebanyak 249.000 orang dari 15,26 juta orang pada maret 2020 menjadi 15,51 juta orang pada september 2020 lalu.

Jika dana bansos tersebut diberikan kepada penduduk miskin di desa, maka per orang mereka bisa mendapatkan rp 6,44 juta. Dana tersebut tentu bisa membantu masyarakat miskin terutama di tengah pandemi covid-19. Dugaan korupsi bansos senilai rp 100 triliun menarik perhatian warganet. Lebih dari 164.000 warganet membahas hal itu melalui “100 t” hingga menjadi trending topi c di media sosial twitter, rabu (18/5/2021).

Bukan hanya masyarakat biasa, tokoh politik hingga dokter juga mempertanyakan dugaan korupsi bansos itu. Misalnya saja ketua satgas ikatan dokter indonesia (idi), prof zubairi djoerban. Melalui akun twitternya @profesorzubairi, ia mempertanyakan kebenaran korupsi dana bansos covid-19 rp 100 triliun. Menurutnya, apabila benar maka korupsi adalah pandemi yang nyata di indonesia.

“kalau korupsi bansos yang diduga mencapai rp 100 t itu benar, maka korupsi adalah pandemi yang nyata juga di indonesia. Seharusnya pandemi ini tidak menjadi celah korupsi oleh individu-individu yang berniat jadi covid-miliuner. Semoga celah itu menyempit atau bahkan tidak ada,” ujarnya seperti dikutip dari sindo news , rabu (19/5/2021). Sekjen pergerakan kedaulatan rakyat, yosef sampurna nggarang melalui akun twitternya @yosnggarang sangat kecewa dengan korupsi yang terjadi sampai rp 100 triliun di tengah penderitaan rakyat.

“betul2 sadis korupsi di era skrg ini. Oleh elit di negeri yg rakyatnya susah dpt makan, hidup di kolong jembatan, pendidikan tdk semua terjangkau. Dosen2, guru2, tenaga kesehatan gaji tdk layak, busung lapar msh terjadi. Uang rakyat di korupsi sampai ratuasan t,” tulisnya.

Akun lainnya @ameeranti mempertanyakan hukuman yang pantas bagi pelaku korupsi. “tak tanggung-tanggung… 100 trilliun korupsi bansos. By novel baswedan. Sementara 22 juta masyarakat kelaparan di eranya pak jokowi.

Kira2 hukuman apa yang pantas untuk pelaku kkn 100 t ini..???” tanyanya. 127 kasus dana bansos polri telah menindak 127 kasus terkait dana bansos covid-19 dalam masa 100 hari kerja kapolri jenderal listyo sigit prabowo. “data yang ada bahwa dari kegiatan pemulihan ekonomi nasional (pen), ada 127 penindakan dana bansos di seluruh indonesia,” ujar kadiv humas mabes polri irjen argo yuwono dalam konferensi pers daring seperti dikutip dari tempo , senin (17/5/2021). Selain itu, polri juga menangani 25 kasus asuransi dan investasi.

Lalu, 42 kasus terkait harga bahan pokok, dan 36 kasus lainnya terkait dengan non bahan pokok. “kami juga telah menindak dua kasus perindustrian dan 15 kasus terkait perlindungan konsumen. Ini kami lakukan berkaitan dengan pen,” kata argo. Sebagai informasi, dana bansos merupakan bagian dari pen akibat dampak pandemic covid-19.

Menteri keuangan sri mulyani indrawati menaikkan dana pemulihan ekonomi nasional pada tahun ini menjadi rp 699,43 triliun. Angka itu meningkat 21 persen dari realisasi sementara 2020 yang sebesar rp 579,78 triliun. Ia berharap pen akan jadi pendorong pertumbuhan ekonomi terutama di kuartal i. [wip].


Baca Juga

0  Komentar