Kasus Covid Global Kembali Melonjak, Pemodal Buru Lagi SBN

Cnbcindonesia-market   Rabu, 21 April 2021

img

Kasus covid global kembali melonjak, pemodal buru lagi sbn jakarta, cnbc indonesia - harga obligasi pemerintah atau surat berharga negara ( sbn ) mayoritas kembali ditutup menguat pada perdagangan rabu (21/4/2021), seiring dari melonjaknya kasus virus corona (covid-19) di global, terutama di kawasan asia seperti india dan jepang yang membuat investor kembali memasang sikap aman pada hari ini. Mayoritas sbn kembali ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penurunan imbal hasil (yield) di hampir seluruh tenor acuan sbn. Namun di sbn bertenor 1 tahun dan 10 tahun hari ini dilepas oleh investor dan mengalami pelemahan harga serta kenaikan yield. Yield sbn bertenor 1 tahun dengan kode fr0061 kembali naik sebesar 0,5 basis poin (bp) ke level 3,914%.

Sementara yield sbn seri fr0087 berjatuh tempo 10 tahun yang menjadi acuan obligasi negara juga naik sebesar 1,1 bp ke level 6,44%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Sementara itu, yield obligasi pemerintah amerika serikat (as) acuan tenor 10 tahun kembali turun pada perdagangan selasa (20/4/2021) waktu setempat, yakni turun 4,4 basis poin ke level 1,566% dari sebelumnya di level 1,61%.

Namun pada sore hari ini waktu indonesia, yield obligasi pemerintah as (us treasury) berpotensi mengalami kenaikan kembali. Berdasarkan data dari situs world government bond pada pukul 17:15 wib, yield treasury as tenor 10 tahun naik 1,1 basis poin ke level 1,577%. Secara umum, sepertinya investor kembali memasang sikap aman dengan memburu kembali obligasi pemerintah karena khawatir dengan melonjaknya kasus virus corona (covid-19) di global, terutama di kawasan asia seperti india dan jepang. India melaporkan kenaikan kasus infeksi harian covid-19 menjadi 259.170 pada selasa (20/4/2021) kemarin.

Organisasi kesehatan dunia (world health organization/who) mengingatkan bahwa infeksi covid-19 mendekati level tertingginya sepanjang sejarah. Sementara di jepang, tokyo dan osaka dapat kembali menerapkan keadaan darurat karena kasus aktif covid-19 yang kembali melonjak. Pemerintah jepang pada april menempatkan kedua prefektur tersebut serta wilayah lain di bawah "keadaan semu darurat" tetapi tidak banyak membantu membalikkan tren lonjakan kasus covid-19 di jepang sejauh ini. Data dari otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa di tokyo pada akhir pekan lalu (19/4/2021), jumlah orang yang terinfeksi virus covid-19 telah melebihi 400 sejak 25 januari lalu, dan infeksi terus menyebar, setidaknya 58 orang telah dipastikan terinfeksi virus mutan baru corona.

Sementara itu di global, kasus baru covid-19 yang sempat berada di kisaran 350 ribu kasus baru perhari pada bulan februari silam, kembali melesat dan saat ini rata-rata tujuh hari terakhir. Bahkan, bertambah 628.000 atau naik hampir dua kali lipat meski vaksinasi massal di seluruh belahan bumi sudah dilancarkan. Meskipun demikian dari dalam negeri tidak semengerikan kasus global karena kasus covid-19 ibu pertiwi semakin melandai, dimana pada februari silam, kasus baru harian berada di angka 10 ribu sedangkan rata-rata penambahan kasus baru selama 7 hari terakhir saat ini berada di angka 5,3 ribu saja atau turun hampir setengahnya. Vaksinasi massal juga terus digulirkan dimana data terakhir sudah ada 10,9 juta masyarakat yang sudah divaksin paling tidak sekali, angka ini setara dengan 4,1% populasi.


Baca Juga

0  Komentar