Kematian akibat Covid-19 di Brasil Tembus 40 Ribu Kasus

CNN Indonesia - Eropa Amerika   Jumat, 30 April 2021

img

Kematian akibat covid-19 di brasil tembus 40 ribu kasus jakarta, cnn indonesia -- angka kematian akibat covid-19 di brasil terus bertambah hingga menembus total 40 ribu kasus pada kamis (29/4). Total angka ini terungkap setelah kementerian kesehatan brasil melaporkan tambahan 3.000 kasus meninggal akibat covid-19 dalam 24 jam belakangan. Dengan penambahan ini, brasil sudah melaporkan 401.186 kasus kematian akibat covid-19 sejak pandemi corona merebak tahun lalu. #div-gpt-ad-1577361751308-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } brasil pun menjadi negara dengan tingkat kematian akibat covid-19 tertinggi di dunia, dengan rata-rata 189 dari 100 ribu orang meninggal di tengah 212 juta populasi secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, penambahan kasus harian covid-19 di brasil juga masih tinggi dengan rata-rata 2.000-an kasus setiap harinya. Brasil menempati urutan kedua negara dengan percepatan penambahan kasus tertinggi setelah india. Para ahli menduga kuat lonjakan kasus covid-19 di brasil ini terjadi salah satunya karena kemunculan varian baru virus corona di brasil yang dikenal dengan sebutan p1. P1 dilaporkan dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya sudah terkena covid-19.

Pada infeksi kedua ini, virus corona itu dianggap lebih mematikan. Penyebaran p1 kian parah karena pemerintah brasil tak bertindak jauh ketika varian itu pertama kali menyebar di manaus pada januari lalu. [gambas:video cnn] "p1 membawa dampak besar. Tak ada tindakan untuk menangani varian itu saat berkembang di manaus.

Tinggal tunggu waktu varian itu menyebar ke seluruh brasil," ujar seorang epidemiolog dari universitas negeri esperito santo, ethel maciel, kepada afp. Di tengah peningkatan kasus ini, tingkat vaksinasi covid-19 di brasil juga masih rendah. Berdasarkan data terbaru, brasil baru memberikan vaksinasi ke 13 persen populasinya, atau sekitar 28 juta orang. Dari keseluruhan penerima vaksin tersebut, hanya 12,7 juta orang yang sudah menerima suntikan kedua hingga saat ini.


Baca Juga

0  Komentar