Kemenkes Minta Daerah Tambah Petugas Pelacak Covid

CNN Indonesia - Peristiwa   Rabu, 19 Mei 2021

img

Kemenkes minta daerah tambah petugas pelacak covid jakarta, cnn indonesia -- kementerian kesehatan (kemenkes) meminta kepada pemerintah daerah di level provinsi dan kabupaten/kota untuk menambah jumlah petugas penelusuran kontak atau tracer dalam upaya mencegah lonjakan kasus virus corona pasca libur panjang idulfitri 1442 hijriah. Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung (p2pml) kemenkes siti nadia tarmizi mengatakan, penambahan petugas tracer akan membantu pemetaan kasus covid-19 di suatu wilayah sehingga diharapkan mampu mempercepat deteksi dini dan karantina yang tepat. "pemprov, pemkab, dan pemkot untuk menambah tracer yang saat ini sudah kita lakukan dengan peningkatan kapasitas babinsa dan babinkamtibmas," kata nadia kepada cnnindonesia.com, rabu (19/5). #div-gpt-ad-1589439603493-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } meski tak menjelaskan secara detail berapa besaran penambahan tracer yang diharapkan, namun nadia meminta pemerintah daerah berupaya menyesuaikan jumlah tenaga pelacakan kasus kontak erat itu sesuai dengan standar.

Juru bicara vaksinasi itu juga mengatakan, pemerintah sejak februari lalu juga telah melibatkan unsur tni/polri sebagai tenaga bantu mendampingi tim medis dalam kegiatan pelacakan kontak erat kasus infeksi virus corona di indonesia. Langkah itu ditempuh agar aktivitas pelacakan kasus covid-19 di masyarakat dapat terlaksana secara masif dan konsekuen. Sehingga diharapkan mendukung pencapaian strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3t) demi melandaikan kurva kasus covid-19 di tanah air. "potensi tracer yang kemarin sudah direkrut atau menambah sesuai standar 30/100.000 penduduk," kata dia.

Lebih lanjut, nadia menjelaskan bahwa output dari kegiatan pelacakan kasus kontak erat ini nantinya juga akan dibantu oleh satuan tugas penanganan covid-19 di level terkecil seperti desa atau kelurahan. Ia menyebut, temuan-temuan kasus di level terkecil akan ditindaklanjuti dengan isolasi mandiri yang diawasi ketat oleh rt/rw. Dalam hal ini, isolasi mandiri dilakukan bagi pasien covid-19 yang tidak memiliki gejala atau ringan. Sedangkan pasien dengan gejala sedang dan berat diimbau untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

"isolasi mandiri dengan pengawasan rt/rw pada daerah tersebut, jadi itu yang kita sebut micro lockdown," pungkas nadia. Menteri kesehatan budi gunadi sadikin sebelumnya menyebut momen libur panjang, seperti lebaran berpotensi meningkatkan kasus covid-19 sebanyak 30-90 persen. Merespons prediksi itu, kemenkes telah menyiapkan sebanyak 70 ribu bed alias tempat tidur isolasi pasien terpapar covid-19 di masing-masing rumah sakit covid-19 seluruh indonesia. Sementara untuk bed intensive care unit (icu) juga telah disiapkan sebanyak 7.500 bed.


Baca Juga

0  Komentar