Mencari Tenaga Kesehatan Tak Semudah Membalik Tangan

Koran Tempo   Senin, 5 Juli 2021

img

Mencari tenaga kesehatan tak semudah membalik tangan jakarta – langkah pemerintah provinsi dki jakarta menggenjot kapasitas ruang perawatan dan isolasi mandiri covid-19 tak sejalan dengan ketersediaan tenaga kesehatan. Hingga kemarin, jajaran pemerintah kota administrasi belum mendapatkan kepastian jumlah dan asal tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di balai karantina di setiap wilayah. Padahal tambahan tempat isolasi pasien tanpa gejala tersebut akan rampung dalam hitungan hari. “kami masih mencari tenaga medis yang akan bertugas.

Saat ini sangat kurang," kata wakil wali kota jakarta pusat, irwandi, kepada tempo , kemarin. Dia mengatakan petugas kesehatan yang jauh dari cukup itu masih harus dibagi dalam tugas non-perawatan pasien, termasuk tes swab dan vaksinasi. Tanpa menyebutkan angka, irwandi mengatakan ketersediaan dokter dan perawat di jakarta pusat mencukupi hingga bulan lalu. Namun ledakan angka kasus covid-19 membuat proporsi dokter dan pasien jomplang.

Berdasarkan data dinas kesehatan dki, total pasien aktif di ibu kota mencapai 91.163 orang setelah terjadi penambahan 10.903 kasus baru pada 5 juli lalu. Angka ini bahkan nyaris empat kali lipat dari jumlah kasus aktif tertinggi pada lonjakan angka kasus sebelumnya, pada januari lalu, yang mencapai 24 ribu pasien. Gubernur dki anies baswedan mengatakan krisis tenaga kesehatan akan semakin buruk saat angka kasus aktif terus bertambah. Berdasarkan data rata-rata, kata dia, setidaknya 40 persen dari pasien aktif memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Dengan demikian, saat angka kasus aktif di ibu kota menembus 100 ribu orang, setidaknya sebanyak 40 ribu lebih pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit. Padahal total daya tampung fasilitas perawatan di 140 rumah sakit covid-19 hanya 11.615 tempat tidur, yang terbagi atas 10.355 tempat tidur di bangsal isolasi dan 1.260 tempat tidur di kamar intensive care unit (icu). Akibatnya, anies melanjutkan, di mana-mana terjadi antrean pasien hingga halaman rumah sakit. Minimnya jumlah dokter dan perawat memaksa mereka bekerja nyaris tanpa jeda.

Akibatnya, mereka kelelahan dan rentan tertular virus corona. “kami akan memastikan kebutuhan tenaga kesehatan bisa terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar dki,” kata anies. Vaksinator memberikan vaksin kepada warga paska pembentukan klaster covid-19 di cilangkap, jakarta, 2 juni 2021. Tempo/nurdiansah berdasarkan dokumen yang diterima tempo , dinas kesehatan menggelar penerimaan tenaga kesehatan sebanyak tiga kali melalui program jakarta memanggil tahun ini.

Seleksi tahap pertama telah berlangsung hingga pengumuman hasil pada 25 februari lalu. Sebagai langkah antisipasi kluster lebaran, dki pun membuka penerimaan tahap kedua yang pengumumannya disampaikan pada 27 mei lalu. Dari seleksi tersebut, dki mendapat suntikan tenaga, termasuk 10 dokter spesialis, 154 dokter umum, dan 776 perawat. Bulan lalu, dki membuka jakarta memanggil tahap iii.

Hingga 23 juni lalu, di antaranya, ada 11 dokter spesialis, 67 dokter umum, dan 517 perawat. Dengan jumlah tenaga baru yang lebih kecil ketimbang seleksi terakhir, dinas kesehatan memperpanjang masa pendaftaran tahap iii hingga pertengahan bulan ini. “saat ini jakarta membutuhkan setidaknya 2.156 tenaga kesehatan dan 5.139 vaksinator,” kata wakil gubernur dki ahmad riza patria. Menurut dia, selain membuka rekrutmen, cara mencegah terjadinya krisis tenaga kesehatan adalah mengurangi angka pertambahan kasus baru dan kasus aktif di ibu kota.

Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (dprd) dki jakarta, gilbert simanjuntak, mengatakan pemerintah sebenarnya memiliki pilihan langkah cepat untuk menambah jumlah tenaga kesehatan di tengah badai pandemi. Salah satunya adalah mempercepat izin tugas para mahasiswa yang sudah lulus fakultas kedokteran. Menurut dia, ada ratusan lulusan kedokteran yang tak bisa membantu penanganan covid-19 hanya karena persoalan birokrasi dan administrasi. Gilbert menyamakan perang melawan covid-19 ini dengan saat indonesia merebut papua dalam operasi trikora pada 1961-1962.


Baca Juga

0  Komentar