Negosiasi Dan Diplomasi Mendapatkan Sertivikasi Sinovac Untuk Beri Kepastian Bagi Calon Jamaah Haji

RMOL.co   Kamis, 27 Mei 2021

img

Negosiasi dan diplomasi mendapatkan sertivikasi sinovac untuk beri kepastian bagi calon jamaah haji seperti dilakukan pemerintah indonesia yang juga membatasi dan melakukan pengetatan terhadap masuknya warga negara asing. Bahkan, pada 1-14 januari 2021 lalu pemerintah menutup pintu masuk bagi wna ke indonesia untuk mencegah masuknya varian baru virus corona (covid-19). Sebaliknya, dampak serius juga dirasakan warga negara indonesia dalam konteks pelarangan masuk negara lain akibat akibat covid-19. Di antara pemberlakuan larangan masuk ke oleh suatu negara, yang imbasnya dirasakan oleh banyak negara, termasuk di dalamnya indonesia adalah regulasi yang diterapkan di pemerintah kerajaan arab saudi.

Sebab, di negara itu merupakan tempat tujuan bagi umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah haji dan umrah. Namun, pandemi covid-19 juga membuat kerajaan arab saudi lebih memilih untuk mengendalikan potensi penyebaran virus tersebut, sehingga pada tahun 2020 lalu memutuskan untuk menutup kabah dan tidak memberikan visa bagi wna untuk masuk. Bahkan, pada tahun 2020 lalu arab saudi secara dramatis mengurangi jumlah jamaah haji menjadi sekitar 1.000 orang untuk mencegah penyebaran covid-19. Pertama kalinya negara tersebut melarang umat islam di luar negeri mengikuti ritual rukun islam kelima di zaman modern.

Pada perkembangannya, atau tahun ke dua pandemi ini, arab saudi telah melakukan program vaksinasi, sebagaimana juga dilakukan negara-negara lain, termasuk indonesia. Hal positifnya adalah, kerajaan arab saudi mulai membuka pintu bagi wna untuk masuk, termasuk dalam rangka ibadah haji atau umrah, dengan standar yang telah ditetapkan. Syarat utama bagi wna bisa masuk ke arab saudi adalah sudah divaksin, dengan jenis vaksin yang telah mendapatkan sertivikasi dari organisasi kesehatan dunia (who). Arab saudi sendiri dalam program vaksinasinya menggunakan arab saudi telah menggunakan tiga merek vaksin yaitu pfizer, moderna, dan astrazeneca.

Ketiga vaksin itu sudah mengantongi license dari who. Menteri agama (menag) ri yaqut cholil qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama komisi viii dpr, kamis 8 april 2021 sebagaimana dikutip okezone.com (9/4/2021) menyampaikan perihal syarat vaksin bersertifikat who bagi calon jamaah haji yang bisa masuk ke arab saudi. Nahas bagi indonesia jika sampai diumumkannya kuota calon jamaah haji oleh arab saudi ternyata vaksin yang digunakan belum mendapatkan sertivikasi who. Seperti diketahui, dalam program vaksinasi, pemerintah indonesia menetapkan tiga merek vaksin yang digunakan yakni sinovac, astrazeneca, sinopharm.

Dari ketiga merek itu, mayoritas yang sudah digunakan adalah vaksin sinovac, termasuk yang digunakan oleh para calon jamaah haji. Sementara yang sudah mendapatkan sertivikasi who baru astrazeneca. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran banyak kalangan, bisa menjadi penghalang bagi calon jamaah haji indonesia yang walaupun telah divaksin tetapi tidak bisa masuk ke arab saudi karena alasan tidak memenuhi syarat standarisasi yang telah ditetapkan. Program vaksinasi diputuskan oleh pemerintah dengan anggaran negara sebagai konskuensinya.

Penentuan jenis atau merek vaksin juga ditetapkan oleh pemerintah melalui instrument terkait sehingga, atas efek yang ditumbulkan juga negara wajib hadir secara penuh. Termasuk ketika vaksin sinovac nantinya bisa menjadi penghambat bagi calon jamaah haji sebagaimana disyaratkan pemerintah kerajaan arab saudi. Maka, dalam waktu yang sudah tidak lama ini, pemerintah melalui instrumen yang ditugaskan untuk bisa melakukan negosiasi dan persuasi kepada who perihal sertivikasi vasksin yang digunakan indonesia, khsusnya sinovac yang telah banyak disuntukkan kepada wni dalam berbagai program vaksinasi yang cukup massif belakangan ini. Seiring dengan itu, pemerintah juga penting untuk melakukan diplomasi dengan kerajaan arab saudi untuk tetap membuka ruang disetujuinya kepentingan untuk mendapatkan kuota haji tahun ini.

Dalam konteks itu, strategi negosiasi dan diplomasi pemerintah sangat berperan dalam upaya persuasi untuk bisa membujuk atau mempengaruhi who dan kerajaan arab saudi demi kepentingan atau tujuan bisa mendapatkan kuota haji dengan berbagai standard an persyaratannya. Negosisasi, menurut kevin barge (2009) diartikan sebagai salah satu pendekatan untuk mengelola perbedaan dalam seting antarpribadi, kelompok, organisasi, masyarakat, dan internasional. Dalam konteks itu, negosiasi dimaksudkan untuk mengurangi perbedaan di antara ketidakcocokan dan berakhir dengan sebuah kesepakatan. čulo & skendrović (2012) menyebutkan, negosiasi adalah dialog antara dua orang atau lebih yang dimaksudkan untuk mencapai pemahaman dan menyelesaikan perbedaan untuk menghasilkan kesepakatan tentang tindakan.

Dengan demikian, negosiasi adalah proses tawar-menawar dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses negosiasi yang dimaksudkan untuk mengarah pada kesepakatan atau kompromi. Adapun diplomasi, menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi) adalah urusan penyelenggaraan perhubungan yang resmi antara satu negara dengan negara yang lain. Selain itu bisa juga diartikan sebagai urusan kepentingan suatu negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negara lain. David w ziegler (1984) menyebutkan, diplomasi merupakan alat dari politik luar negeri sebuah negara, yang sangat vital dalam mengkomunikasikan hubungan anatar negara.

Mengacu pada definisi dari negosiasi dan diplomasi, maka dalam konteks kepentingan indonesia agar vaksin sinovac segera mendapatkan sertivikasi dari who sangat penting. Strategi negosiasi negosiasi yang diupayakan pemerintah melalui bio farma sebagai instrumen yang ditugaskan untuk pengadaan vaksin akan sangat mempengaruhi sejauh mana bisa mempersuasi keputusan who. Di sisi lain, kecakapan diplomasi pemerintah kepada pihak arab saudi juga sangat penting agar calon jamaah haji indonesia yang sudah mengikuti vaksin sinovac punya kepastian hukum bisa mendapatkan visa dari arab saudi. Dalam konteks kepentingan indonesia untuk bisa mendapatkan kuota haji di masa pandemi, maka para pihak yang terlibat dalam proses negosiasi ada tiga yakni pemerintah indonesia melalui instrument terkait dalam hal ini pt bio farma, yang mendapat mandate sebagai pelaksana pengadaan vaksin covid-19 di indonesia berdasarkan peraturan presiden (perpres) nomor 99 tahun 2020 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi corona virus disease 2019 (covid-19).

Pihak kedua adalah sinovac biotech ltd, selaku perusahaan biofarmasi yang berbasis di china yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi terhadap penyakit menular manusia. Dan yang ketiga adalah who (world health organization). Urgensi dari negosiasi adalah untuk yang dilakukan dengan tujuan adanya sertivikasi who untuk vaksin sinovac, karena hal itu menyangkut dengan nasib para calon jemaah haji. Adapun dalam konteks diplomasi, di satu pihak adalah pemerintah indonesia melalui kementerian luar negeri dan kedutaan besar republik indonesia (kbri) di riyadh, serta kementerian agama selaku penanggungjawab pelaksanaan haji.

Di pihak lain adalah kerajaan arab saudi yang menetapkan regulasi tentang kuota haji bagi negara-negara lain dengan standarisasi protocol kesehatan yang ditetapkannya. Dalam rangka mensukseskan kepentingan indonesia bisa mendaptkan kuota haji tahun ini dan ada kepastian hukum jamaah haji yang telah disuntik vaksin sinovac bisa masuk arab saudi, maka pendekatan dan strategi negosiasi serta kecakapan diplomasi menjadi faktor penting. Direktur utama pt bio farma (persero), honesti basyir, sebagaimana dikutip inews.id (21/5/2021) mengatakan, who tengah memproses penetapan sinovac agar memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (eua). Manajemen bio farma sendiri sudah mengkonfirmasi hal ini kepada sinovac.

Alhasil, tidak ada data apapun yang diminta who sebagai persyaratan persetujuan eua. Sehingga, pemberian izin penggunaan darurat hanya tinggal menunggu waktu saja. Honesti memastikan, izin akan diperoleh sinovac biotech ltd pada awal juni 2021.mudah-mudahan mungkin awal juni atau minggu kedua juni, sinovac sudah mendapatkan eua dari who, sehingga nanti bisa menjadi dasar berkomunikasi dengan pemerintah arab saudi, terkait sinovac, sinopharm, dan semua vaksin yang digunakan di indonesia layak untuk menjadi persyaratan. Pt bio farma pun, menurut honesti, sebagaimana disampaikan dalam rapat dengar pendapat (rdp) dengan komisi vi dpr, selasa (25/5/2021) sebagaimana dikutip detik.com mengatakan, pihaknya terus melakukan negosiasi dan berusaha maksimal agar pada waktunya nanti vaksin sinovac bisa diterima pemerintah arab saudi.

Sementara itu, di luar konteks negosiasi untuk mendapatkan sertivikasi who bagi vaksin sinovac, indonesia membutuhkan diplomasi lebih lanjut dengan pemerintah arab saudi terkait dengan vaksinasi calon jamaah haji. Sebab hingga saat ini vaksin yang dipakai di indonesia secara massal masih belum mendapatkan izin dari kerajaan ini. Karenanya, saat ini kementerian luar negeri (kemenlu), kementerian kesehatan (kemenkes), kementerian badan usaha milik negara (bumn) dan kementerian agama (kemenag) dalam proses diplomasi untuk upaya tersebut. Tujuan atau kepentingan dari diplomasi itu adalah agar vaksin sinovac yang paling banyak digunakan di indonesia juga bisa menjadi salah satu pilihan vaksin yang diterima di negara tersebut.

Upaya yang juga sejalan dengan negosiasi agar sinovac segera mendapatkan emergency use listing procedure dari who. Negosiasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengkomunikasikan keinginan kita terhadap pihak lain. Maka, kepiawaian dalam bernegosiasi mutlak dibutuhkan, sehingga negosiasi membuahkan kesepakatan yang diiginkan bersama. Negosiasi memerlukan strategi dan taktik, karena pada dasarnya semua orang tidak mau kalah, semua orang tidak mau dipaksa dan ditindas.

Oleh sebab itu, pilihan yang paling baik adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua belah pihak. Lewicki dkk (dalam hargie, 2011) memberi penekanan lebih pada manfaat negosiasi. Untuk melihat ukuran sukses tidaknya dalam negosiasi, berapa besar nilai atau penawaran minimum yang akan dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan, ada tiga konsep penting yang harus dipahami oleh seorang negosiator: 1) batna (best alternative to a negotiated agreement), yaitu langkah-langkah atau alternatif-alternatif yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan, 2) reservation price, yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi, 3) zopa (zone of possible agreement), yaitu suatu zona atau area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi. Dengan pemahaman yang baik terhadap tiga konsep dasar tersebut diatas, maka para negosiator diharapkan dapat menentukan hal-hal yang ingin dicapainya dalam negosiasi, menentukan besarnya konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan, menentukan perlu tidaknya melanjutkan negosiasi, dan melakukan langkah lain yang lebih menguntungkan.

Dalam negosasi, masing-masing pihak tentu mengharapkan prosesnya terjadi dengan efektif. Untuk itu sebelum melakukan negosiasi harus dilakukan persiapan yang matang dan terencana terlebih dahulu. John hayes (2002) membagi tahapan negosiasi menjadi tiga proses yakni perencanaan, persiapan, dan tahap negosiasi (negotiation table). Agar proses negosiasi berjalan sesuai yang diharapkan, maka strategi dan taktik yang digunakan dalam proses negosiasi menjadi hal yang sangat menentukan.

Keahlian seorang negosiator sangat dibutuhkan dalam menyusun strategi yang jitu, dan mampu membaca situasi yang berkembang selama proses negosiasi berlangsung. Dalam konteks agar vaksin mendapatkan sertivikasi who, sebenarnya semua pihak dalam posisi tawar-menawar yang bisa saling menguntungkan. Dari pihak indonesia, diuntungkan karena sudah bisa mendapatkan kuota vaksin untuk menekan dan mengendalikan penyebaran covid-19. Bagi sinovak, selaku produsen vaksin juga diuntungkan karena indonesia menjadi salah satu negara konsumennya.

Sementara bagi who selaku organisasi kesehatan dunia juga diuntungkan karena sejalan dengan program-program yang ditetapkan. Karena itu, negosiasi bisa diarahkan lebih pada bagaimana menyamakan suatu persepsi mengingat dari segi persyaratan tidak lagi ada masalah untuk mendapatkan sertivikasi. Kemudian dalam proses diplomasi antara indonesia dengan pemerintah kerajaan arab saudi, seharusnya juga bisa berjalan efektif mengingat kedua negara punya hubungan yang relatif baik selama ini. Kedua negara tidak akan ada yang dirugikan karena sebenarnya punya pemahaman yang sama mengenai pentingnya vaksin.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia juga ponya posisi tawar tinggi dalam konteks hubungan dengan arab saudi. Dengan demikian, persoalan perbedaan program vaksinasi menyangkut merek tidak menjadi hambatan bagi indonesia untuk bisa mendapatkan kuota haji tahun ini dan calon jamaah haji yang mayoritas divaksin dengan sinovac tetap bisa masuk arab saudi. Dalam hal pendekatan negosiasi, william zartman (2008) dalam bukunya “negotiation and conflict management” mengenalkan lima tingkatan analisis yaitu pendekatan struktural, pendekatan strategis, pendekatan proses, pendekatan perilaku, dan pendekatan integratif. Dari lima pendekatan itu, yang paling relevan untuk dijadikan pendekatan dalam proses negosiasi dan diplomasi oleh indonesia pendekatan integratif.

Yaitu menekankan pada pemecahan masalah, menciptakan nilai, komunikasi, dan hasil negosiasi adalah win-win solutions. Mahasiswa pascasarjana ilmu komunikasi, universitas mercu buana, jakarta. Googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-multibanner2'); }); googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-oop'); }); (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); negosiasi dan diplomasi mendapatkan sertivikasi sinovac untuk beri kepastian bagi calon jamaah haji kamis, 27 mei 2021, 11:07 wib mahasiswa pascasarjana ilmu komunikasi, universitas mercu buana, jakarta, rahmat sahid/ist pandemi covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia berdampak pada pemberlakuan regulasi yang mengatur larangan masuk bagi warga negara tertentu ke negara lainnya. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); seperti dilakukan pemerintah indonesia yang juga membatasi dan melakukan pengetatan terhadap masuknya warga negara asing.

Bahkan, pada 1-14 januari 2021 lalu pemerintah menutup pintu masuk bagi wna ke indonesia untuk mencegah masuknya varian baru virus corona (covid-19). Sebaliknya, dampak serius juga dirasakan warga negara indonesia dalam konteks pelarangan masuk negara lain akibat akibat covid-19. Di antara pemberlakuan larangan masuk ke oleh suatu negara, yang imbasnya dirasakan oleh banyak negara, termasuk di dalamnya indonesia adalah regulasi yang diterapkan di pemerintah kerajaan arab saudi. Sebab, di negara itu merupakan tempat tujuan bagi umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah haji dan umrah.

Namun, pandemi covid-19 juga membuat kerajaan arab saudi lebih memilih untuk mengendalikan potensi penyebaran virus tersebut, sehingga pada tahun 2020 lalu memutuskan untuk menutup kabah dan tidak memberikan visa bagi wna untuk masuk.bahkan, pada tahun 2020 lalu arab saudi secara dramatis mengurangi jumlah jamaah haji menjadi sekitar 1.000 orang untuk mencegah penyebaran covid-19. Pertama kalinya negara tersebut melarang umat islam di luar negeri mengikuti ritual rukun islam kelima di zaman modern.pada perkembangannya, atau tahun ke dua pandemi ini, arab saudi telah melakukan program vaksinasi, sebagaimana juga dilakukan negara-negara lain, termasuk indonesia. Hal positifnya adalah, kerajaan arab saudi mulai membuka pintu bagi wna untuk masuk, termasuk dalam rangka ibadah haji atau umrah, dengan standar yang telah ditetapkan.syarat utama bagi wna bisa masuk ke arab saudi adalah sudah divaksin, dengan jenis vaksin yang telah mendapatkan sertivikasi dari organisasi kesehatan dunia (who). Arab saudi sendiri dalam program vaksinasinya menggunakan arab saudi telah menggunakan tiga merek vaksin yaitu pfizer, moderna, dan astrazeneca.

Ketiga vaksin itu sudah mengantongi license dari who.menteri agama (menag) ri yaqut cholil qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama komisi viii dpr, kamis 8 april 2021 sebagaimana dikutip okezone.com (9/4/2021) menyampaikan perihal syarat vaksin bersertifikat who bagi calon jamaah haji yang bisa masuk ke arab saudi.nahas bagi indonesia jika sampai diumumkannya kuota calon jamaah haji oleh arab saudi ternyata vaksin yang digunakan belum mendapatkan sertivikasi who.seperti diketahui, dalam program vaksinasi, pemerintah indonesia menetapkan tiga merek vaksin yang digunakan yakni sinovac, astrazeneca, sinopharm. Dari ketiga merek itu, mayoritas yang sudah digunakan adalah vaksin sinovac, termasuk yang digunakan oleh para calon jamaah haji.sementara yang sudah mendapatkan sertivikasi who baru astrazeneca. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran banyak kalangan, bisa menjadi penghalang bagi calon jamaah haji indonesia yang walaupun telah divaksin tetapi tidak bisa masuk ke arab saudi karena alasan tidak memenuhi syarat standarisasi yang telah ditetapkan.program vaksinasi diputuskan oleh pemerintah dengan anggaran negara sebagai konskuensinya. Penentuan jenis atau merek vaksin juga ditetapkan oleh pemerintah melalui instrument terkait sehingga, atas efek yang ditumbulkan juga negara wajib hadir secara penuh.

Termasuk ketika vaksin sinovac nantinya bisa menjadi penghambat bagi calon jamaah haji sebagaimana disyaratkan pemerintah kerajaan arab saudi.maka, dalam waktu yang sudah tidak lama ini, pemerintah melalui instrumen yang ditugaskan untuk bisa melakukan negosiasi dan persuasi kepada who perihal sertivikasi vasksin yang digunakan indonesia, khsusnya sinovac yang telah banyak disuntukkan kepada wni dalam berbagai program vaksinasi yang cukup massif belakangan ini.seiring dengan itu, pemerintah juga penting untuk melakukan diplomasi dengan kerajaan arab saudi untuk tetap membuka ruang disetujuinya kepentingan untuk mendapatkan kuota haji tahun ini. Dalam konteks itu, strategi negosiasi dan diplomasi pemerintah sangat berperan dalam upaya persuasi untuk bisa membujuk atau mempengaruhi who dan kerajaan arab saudi demi kepentingan atau tujuan bisa mendapatkan kuota haji dengan berbagai standard an persyaratannya.negosisasi, menurut kevin barge (2009) diartikan sebagai salah satu pendekatan untuk mengelola perbedaan dalam seting antarpribadi, kelompok, organisasi, masyarakat, dan internasional. Dalam konteks itu, negosiasi dimaksudkan untuk mengurangi perbedaan di antara ketidakcocokan dan berakhir dengan sebuah kesepakatan. čulo & skendrović (2012) menyebutkan, negosiasi adalah dialog antara dua orang atau lebih yang dimaksudkan untuk mencapai pemahaman dan menyelesaikan perbedaan untuk menghasilkan kesepakatan tentang tindakan.

Dengan demikian, negosiasi adalah proses tawar-menawar dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses negosiasi yang dimaksudkan untuk mengarah pada kesepakatan atau kompromi.adapun diplomasi, menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi) adalah urusan penyelenggaraan perhubungan yang resmi antara satu negara dengan negara yang lain. Selain itu bisa juga diartikan sebagai urusan kepentingan suatu negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negara lain. David w ziegler (1984) menyebutkan, diplomasi merupakan alat dari politik luar negeri sebuah negara, yang sangat vital dalam mengkomunikasikan hubungan anatar negara.mengacu pada definisi dari negosiasi dan diplomasi, maka dalam konteks kepentingan indonesia agar vaksin sinovac segera mendapatkan sertivikasi dari who sangat penting. Strategi negosiasi negosiasi yang diupayakan pemerintah melalui bio farma sebagai instrumen yang ditugaskan untuk pengadaan vaksin akan sangat mempengaruhi sejauh mana bisa mempersuasi keputusan who.di sisi lain, kecakapan diplomasi pemerintah kepada pihak arab saudi juga sangat penting agar calon jamaah haji indonesia yang sudah mengikuti vaksin sinovac punya kepastian hukum bisa mendapatkan visa dari arab saudi.dalam konteks kepentingan indonesia untuk bisa mendapatkan kuota haji di masa pandemi, maka para pihak yang terlibat dalam proses negosiasi ada tiga yakni pemerintah indonesia melalui instrument terkait dalam hal ini pt bio farma, yang mendapat mandate sebagai pelaksana pengadaan vaksin covid-19 di indonesia berdasarkan peraturan presiden (perpres) nomor 99 tahun 2020 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi corona virus disease 2019 (covid-19).pihak kedua adalah sinovac biotech ltd, selaku perusahaan biofarmasi yang berbasis di china yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi terhadap penyakit menular manusia.

Dan yang ketiga adalah who (world health organization).urgensi dari negosiasi adalah untuk yang dilakukan dengan tujuan adanya sertivikasi who untuk vaksin sinovac, karena hal itu menyangkut dengan nasib para calon jemaah haji.adapun dalam konteks diplomasi, di satu pihak adalah pemerintah indonesia melalui kementerian luar negeri dan kedutaan besar republik indonesia (kbri) di riyadh, serta kementerian agama selaku penanggungjawab pelaksanaan haji. Di pihak lain adalah kerajaan arab saudi yang menetapkan regulasi tentang kuota haji bagi negara-negara lain dengan standarisasi protocol kesehatan yang ditetapkannya.dalam rangka mensukseskan kepentingan indonesia bisa mendaptkan kuota haji tahun ini dan ada kepastian hukum jamaah haji yang telah disuntik vaksin sinovac bisa masuk arab saudi, maka pendekatan dan strategi negosiasi serta kecakapan diplomasi menjadi faktor penting.direktur utama pt bio farma (persero), honesti basyir, sebagaimana dikutip inews.id (21/5/2021) mengatakan, who tengah memproses penetapan sinovac agar memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (eua). Manajemen bio farma sendiri sudah mengkonfirmasi hal ini kepada sinovac. Alhasil, tidak ada data apapun yang diminta who sebagai persyaratan persetujuan eua.sehingga, pemberian izin penggunaan darurat hanya tinggal menunggu waktu saja.

Honesti memastikan, izin akan diperoleh sinovac biotech ltd pada awal juni 2021.mudah-mudahan mungkin awal juni atau minggu kedua juni, sinovac sudah mendapatkan eua dari who, sehingga nanti bisa menjadi dasar berkomunikasi dengan pemerintah arab saudi, terkait sinovac, sinopharm, dan semua vaksin yang digunakan di indonesia layak untuk menjadi persyaratan.pt bio farma pun, menurut honesti, sebagaimana disampaikan dalam rapat dengar pendapat (rdp) dengan komisi vi dpr, selasa (25/5/2021) sebagaimana dikutip detik.com mengatakan, pihaknya terus melakukan negosiasi dan berusaha maksimal agar pada waktunya nanti vaksin sinovac bisa diterima pemerintah arab saudi.sementara itu, di luar konteks negosiasi untuk mendapatkan sertivikasi who bagi vaksin sinovac, indonesia membutuhkan diplomasi lebih lanjut dengan pemerintah arab saudi terkait dengan vaksinasi calon jamaah haji. Sebab hingga saat ini vaksin yang dipakai di indonesia secara massal masih belum mendapatkan izin dari kerajaan ini.karenanya, saat ini kementerian luar negeri (kemenlu), kementerian kesehatan (kemenkes), kementerian badan usaha milik negara (bumn) dan kementerian agama (kemenag) dalam proses diplomasi untuk upaya tersebut.tujuan atau kepentingan dari diplomasi itu adalah agar vaksin sinovac yang paling banyak digunakan di indonesia juga bisa menjadi salah satu pilihan vaksin yang diterima di negara tersebut. Upaya yang juga sejalan dengan negosiasi agar sinovac segera mendapatkan emergency use listing procedure dari who.negosiasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengkomunikasikan keinginan kita terhadap pihak lain. Maka, kepiawaian dalam bernegosiasi mutlak dibutuhkan, sehingga negosiasi membuahkan kesepakatan yang diiginkan bersama.negosiasi memerlukan strategi dan taktik, karena pada dasarnya semua orang tidak mau kalah, semua orang tidak mau dipaksa dan ditindas.

Oleh sebab itu, pilihan yang paling baik adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua belah pihak.lewicki dkk (dalam hargie, 2011) memberi penekanan lebih pada manfaat negosiasi. Untuk melihat ukuran sukses tidaknya dalam negosiasi, berapa besar nilai atau penawaran minimum yang akan dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan, ada tiga konsep penting yang harus dipahami oleh seorang negosiator:1) batna (best alternative to a negotiated agreement), yaitu langkah-langkah atau alternatif-alternatif yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan, 2) reservation price, yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi, 3) zopa (zone of possible agreement), yaitu suatu zona atau area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.dengan pemahaman yang baik terhadap tiga konsep dasar tersebut diatas, maka para negosiator diharapkan dapat menentukan hal-hal yang ingin dicapainya dalam negosiasi, menentukan besarnya konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan, menentukan perlu tidaknya melanjutkan negosiasi, dan melakukan langkah lain yang lebih menguntungkan.dalam negosasi, masing-masing pihak tentu mengharapkan prosesnya terjadi dengan efektif. Untuk itu sebelum melakukan negosiasi harus dilakukan persiapan yang matang dan terencana terlebih dahulu. John hayes (2002) membagi tahapan negosiasi menjadi tiga proses yakni perencanaan, persiapan, dan tahap negosiasi (negotiation table).agar proses negosiasi berjalan sesuai yang diharapkan, maka strategi dan taktik yang digunakan dalam proses negosiasi menjadi hal yang sangat menentukan.

Keahlian seorang negosiator sangat dibutuhkan dalam menyusun strategi yang jitu, dan mampu membaca situasi yang berkembang selama proses negosiasi berlangsung.dalam konteks agar vaksin mendapatkan sertivikasi who, sebenarnya semua pihak dalam posisi tawar-menawar yang bisa saling menguntungkan. Dari pihak indonesia, diuntungkan karena sudah bisa mendapatkan kuota vaksin untuk menekan dan mengendalikan penyebaran covid-19. Bagi sinovak, selaku produsen vaksin juga diuntungkan karena indonesia menjadi salah satu negara konsumennya. Sementara bagi who selaku organisasi kesehatan dunia juga diuntungkan karena sejalan dengan program-program yang ditetapkan.karena itu, negosiasi bisa diarahkan lebih pada bagaimana menyamakan suatu persepsi mengingat dari segi persyaratan tidak lagi ada masalah untuk mendapatkan sertivikasi.kemudian dalam proses diplomasi antara indonesia dengan pemerintah kerajaan arab saudi, seharusnya juga bisa berjalan efektif mengingat kedua negara punya hubungan yang relatif baik selama ini.

Kedua negara tidak akan ada yang dirugikan karena sebenarnya punya pemahaman yang sama mengenai pentingnya vaksin.indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia juga ponya posisi tawar tinggi dalam konteks hubungan dengan arab saudi. Dengan demikian, persoalan perbedaan program vaksinasi menyangkut merek tidak menjadi hambatan bagi indonesia untuk bisa mendapatkan kuota haji tahun ini dan calon jamaah haji yang mayoritas divaksin dengan sinovac tetap bisa masuk arab saudi.dalam hal pendekatan negosiasi, william zartman (2008) dalam bukunya “negotiation and conflict management” mengenalkan lima tingkatan analisis yaitu pendekatan struktural, pendekatan strategis, pendekatan proses, pendekatan perilaku, dan pendekatan integratif.dari lima pendekatan itu, yang paling relevan untuk dijadikan pendekatan dalam proses negosiasi dan diplomasi oleh indonesia pendekatan integratif. Yaitu menekankan pada pemecahan masalah, menciptakan nilai, komunikasi, dan hasil negosiasi adalah win-win solutions. Mahasiswa pascasarjana ilmu komunikasi, universitas mercu buana, jakarta.


Baca Juga

0  Komentar