Olok-olok Ajaran Islam dan Ngaku Nabi Ke-26, Jozeph Paul Zhang Dipolisikan

Islam Today   Minggu, 18 April 2021

img

Olok-olok ajaran islam dan ngaku nabi ke-26, jozeph paul zhang dipolisikan (islamtoday id) – seorang pria bernama jozeph paul zhang viral di media sosial karena mengaku nabi ke-26. Hal tersebut ia sampaikan dalam akun youtube-nya yang diberi judul “puasa lalim islam”. Video tersebut merupakan pernyataannya dalam forum diskusi zoom yang ia tayangkan di akun youtube-nya. Di awal video yang berdurasi lebih dari 3 jam itu, jozeph membuka diskusi dengan memberi salam ke sejumlah peserta dari beberapa negara.

Mulai dari salam untuk afrika, rusia, amerika serikat (as), kanada, hingga australia. “yang ada di kamboja, pak joko kris, yang ada di thailand, yang ada di korea, luar biasa ya, kita zoom, rombongan nabi internasional. Tadi dari kamboja ada yang mau daftar nabi nomor 29 saya suruh ambil nomor antrean dulu di muenchen,” katanya di akun youtube yang diunggahnya pada hari kamis (15/4/2021). Setelahnya, ia menyinggung salah satu yang ikut dalam forum tersebut.

“wong si itu, apa namanya, nabi jones disuruh buka dalam doa, malah buka puasa sendirian melangkahi ini kan namanya, suruh buka dalam doa malah buka puasa, enggak bener ini nabi jones ini. Sekte sesat. Tangkitarian. Disuruh buka dalam doa malah buka tangki loh, enggak bener,” ucapnya seperti dikutip dari kumparan.

Ia pun kemudian membuka forum zoom tersebut. Di awal, ia menyinggung soal puasa yang dilakukan umat islam. Ia menyebut umat islam yang puasa, tetapi dia yang lapar. “tema kita hari ini puasa lalim islam, lu yang puasa gua yang laper.

Ha ha ha ha. Gubrak-gubrak pokoknya. Password seperti biasa ya, buka jus jus jus gubrak gubrak gubrak olala bebeh. Sedih ya, lu yang puasa gue yang laper, enggak bener lu,” ucapnya.

Ia kemudian membahas soal kondisi masyarakat indonesia yang tengah melakukan puasa. Begitu juga muslim yang ada di eropa. “sebab temen-temen muslim di eropa ini tahun pertama puasa, takut sama allah. Tahun kedua puasanya separo, nyoba allah lihat apa nggak.

Tahun ketiga bablas enggak puasa, allah enggak lihat. Loh kenapa? kan allah maha tahu. Enggak, allah lagi dikurung di kabah,” ucapnya. Dari situ, ia membahas banyak hal.

Mulai puasa seorang muslim yang dari full hingga tidak puasa di tahun-tahun selanjutnya hingga mengaku tak nyaman dengan bulan puasa. Ia pun kemudian menantang kepada sejumlah pihak yang bisa melaporkannya ke polisi atas dugaan penistaan agama akan mendapat uang rp 1 juta. Di momen memberi tantangan itu juga, ia mengaku sebagai nabi ke-26. “yang bisa laporin gue ke polisi, gue kasih uang loh, yang bisa laporin gue ke polisi penistaan agama, nih gw nih, nabi ke-26 joseph paul zhang, meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabulullah.

Kalau anda bisa bikin laporan polisi ya atas penistaan agama gua kasih loh, 1 laporan 1 juta, maksimal 5 laporan, supaya jangan bilang gue ngibul gitu kan,” ucapnya. Dilaporkan ke polisi atas pernyataan jozeph tersebut yang kemudian viral di media sosial, seorang warga bernama husin alwi melaporkannya ke bareskrim polri. Husin juga tergabung dalam muannas alaidid law firm. Saat dihubungi, ia membenarkan telah melaporkan pemilik akun youtube jozeph paul zhang.

Laporan tersebut teregister dengan nomor lp/b/0253/iv/2021/bareskrim tertanggal 17 april 2021. Husin mengatakan, pelaporan jozeph atas dugaan penistaan agama. “adanya dugaan sentimen terhadap agama islam dengan bilang mau meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabululloh,” kata husin. Ia menilai apabila konten macam ini dibiarkan bisa menyesatkan generasi muda indonesia.

Ia melaporkan jozeph dengan pasal dalam uu ite. “ucapannya melalui akun youtube-nya ini berbahaya jika dibiarkan dan dapat menyesatkan generasi muda indonesia. Makanya saya laporkan dengan pasal 28 ayat 2 uu ite terkait ujaran kebencian atas nama sara dan pasal 156a tentang penistaan agama supaya ada efek jera kepada pelaku dan jadi pembelajaran kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan medsosnya, untuk tidak memicu sentimen antar-beragama,” pungkasnya. [wip].


Baca Juga

0  Komentar