Pendapatan Tol Jasa Marga Anjlok, Bagaimana Nasib Sekuritisasi Tol...

Fin   Kamis, 27 Mei 2021

img

Pendapatan tol jasa marga anjlok, bagaimana nasib sekuritisasi tol... jakarta – pt jasa marga (persero) tbk baru saja mengumumkan laba bersih perseroan pada tahun 2020 berada di angka rp501,05 miliar, menurun drastis dari total perolehan laba bersih tahun 2019 sebelum pandemi yang mencapai rp2,21 triliun. Penurunan laba bersih itu terjadi akibat adanya pandemi virus corona yang menyebabkan diberlakukannya pembatasan aktifitas masyarakat, hingga peniadaan dan pelarangan mudik pada hari raya idul fitri. Jumlah trafik kendaraan yang melintas di tol milik jasa marga disebut mengalami koreksi hingga 40 persen sejak masa pandemi terjadi.

Tak pelak hal itu memukul kinerja perseroan, sehingga pihak manajemen terpaksa harus melakukan efisiensi operasional demi menjaga kinerja perusahaan tetap positif. Menghadapi situasi perusahaan yang “berdarah-darah”, ada sebuah pertanyaan besar yang selama ini menjadi pertanyaan publik, yaitu bagaimana nasib kontrak investasi kolektif (kik) efek beragun aset (eba) mandiri jsmr01 kelas a, yang pada tahun 2017 lalu jasa marga menjual transaksi arus kas masa depan atau future cash flow (sekuritisasi) selama 5 tahun dari pendapatan ruas tol jakarta—bogor—ciawi (jagorawi) senilai rp2,6 triliun. Dengan kondisi trafik yang menurun, apakah nasib kik eba mandiri jsmr01 kelas a yang dilepas ke publik itu baik-baik saja? pertanyaan besar itu pun kemudian dijawab oleh corporate finance group head pt jasa marga (persero) tbk, eka setya adrianto, dalam konferensi pers virtual usai rups tahun kerja 2020, kamis (27/5). “untuk jagorawi alhamdulillah meskipun revenuenya drop sangat signifikan, aman sekuritisasi ya.

Seperti yang kita ketahui rating nya juga dipertahankan aaa (triple a) oleh pefindo. Tahun depan, saya lupa antara agustus atau september harusnya sudah selesai (sekuritisasi-nya),” ujar eka menjawab pertanyaan fajar indonesia network (fin). Eka memastikan, semakin waktu berjalan, risiko dari sekuritisasi terus berkurang. Ia juga menyebut, rating yang dipertahankan aaa itu juga menandakan bahwa sejauh ini pembayaran kewajiban jatuh tempo dari instrumen sekuritisasi aset berbasis pendapatan masa depan jalan tol yang diterbitkan perseroan pada 2017 itu relatif lancar.

“insyaallah semakin kesini sebenarnya risikonya semakin kecil investornya. Karena pembayaran ke investor jauh lebih sedikit dengan potensi pendapatan yang ada. Jadi alhamdulillah hingga saat ini aman untuk sekuritisasi ya, termasuk saat tekanan terjadi pada bulan april dan mei 2020 lalu,” tegasnya. Sebagai catatan, jasa marga sebagai kreditur awal menjual hak atas pendapatan ruas tol jagorawi senilai rp2,6 triliun kepada kik yang dibentuk oleh pt mandiri manajemen investasi dan pt bank rakyat indonesia (persero) tbk.


Baca Juga

0  Komentar