Sampaikan Rasa Prihatin, Gubernur Sumsel Video Call Perawat Korban Penganiyaan: Terpenting Tabah

Tribunnews   Minggu, 18 April 2021

img

Sampaikan rasa prihatin, gubernur sumsel video call perawat korban penganiyaan: terpenting tabah tribunnews.com - gubernur sumatera selatan (sumsel) herman deru menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa perawat rumah sakit (rs) siloam sriwijaya, crs (28). Crs menjadi korban penganiayaan oleh keluarga pasien. Video penganiayaannya pun viral di media sosial. Herman berpesan agar crs tetap tabah dan fokus pada proses penyembuhan.

Rasa prihatin ini herman deru sampaikan secara langsung saat berbincang dengan crs melalui sambungan video call. "halo selamat siang menjelang sore, bagaimana kabar kamu," ujar deru seraya tersenyum seraya melambaikan tangan ke arah layar handphone saat memulai obrolan bersama crs, sabtu (17/4/2021). Orang nomor 1 di bumi sriwijaya ini juga menyampaikan rasa simpatinya atas tindak kekerasan yang dialami crs. Ia berjanji akan mengawal kasus ini agar berjalan sebagaimana mestinya.

"dari pihak kepolisian sudah menangkap pelakunya. Terpenting kamu tabah dan tetap konsentrasi pada penyembuhan," ujarnya. Dalam video call selama 2 menit 30 detik tersebut, raut sumringah dari crs dan keluarga terlihat jelas dari layar kamera. Crs terlihat masih menjalani perawatan di rumah sakit guna mengobati luka-luka akibat penganiayaan yang dialaminya.

Ditemui setelah video call, herman deru mengatakan, mengawal kasus ini agar berjalan sebagaimana mestinya adalah bentuk dukungan pemprov sumsel atas penganiayaan yang dialami crs. "support dari pemprov terhadap penganiayaan yang terjadi ini adalah kita akan kawal proses hukumnya," ujar dia. Peristiwa penganiayaan pria berinisial jt (38) terhadap crs seorang perawat rs siloam, kamis (15/4/2021) sore kemarin beredar luas di media sosial. Akibat perbuatannya, jt yang belakangan ternyata jason tjakrawinata diamankan anggota polresta palembang di kediamannya di villa kuda mas, desa muara baru, kecamatan kayuagung, ogan komering ilir.

Dari informasi yang dihimpun tribunsumsel.com bahwa pelaku merupakan pengusaha kendaraan bermotor dan bengkel di kota kayuagung. "iya memang dari dulu dia bersama mertuanya melakoni usaha jual beli kendaraan bermotor. Tidak jauh dari rumahnya dia memiliki sebuah showroom yang menjual mobil dan motor bekas "dimana usaha tersebut sudah dilakoninya sejak lebih dari 10 tahun belakangan," jelas seorang kerabat jt saat dihubungi, sabtu (17/4/2021) pagi. Masih kata dia, selain itu jt juga mempunyai usaha bengkel yang menjual sparepart.

"sebenarnya dia ini memang pengusaha dan rata-rata tempat usahanya ada di kota kayuagung," terangnya. Dikatakan lebih lanjut, jika jt merupakan warga asli kayuagung dan telah tinggal sejak kecil. "memang dari dulu sekolahnya di kayuagung inilah. Namun setelah menikah dia tinggal bersama istri dan seorang anaknya di desa muara baru," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, jt (28), penganiaya perawat rumah sakit siloam sriwijaya palembang mengakui kesalahannya. Di polrestabes palembang, jt meminta maaf kepada korbana dan pihak rumah sakit. Selain itu, jt mengungkap apa yang melatarbelakangi dirinya sang perawat. Jt mengatakan mendengar anaknya menangis pada saat pulang dari rs siloam, ia mengaku emosi.

"saya emosi hingga nekat mendatangi perawat tersebut di rs tersebut," ujarnya sabtu (17/4/2021). Pengusaha sparepart mobil dan motor di kecamatan kayu agung, kabupaten oki ini menjelaskan, yang membuatnya tambah emosi karena ia harus bolak balik menjenguk anaknya di rs tersebut, ditambah lagi lelah bekerja. "anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis saya tidak terima," katanya.

Sambil menundukan kepala pelaku menyesali perbuatannya. "saya emosi sesaat dan saya menyesali perbuatan saya, saya benar-benar minta maaf kepada korban dan pihak rs siloam," tutupnya. Informasi yang dihimpun anak pelaku mengidap penyakit radang paru-paru. Berita terkait perawat dianiaya keluarga pasien (tribunsumsel.com/shinta dwi anggraini).


Baca Juga

0  Komentar