Sempat Viral, Lima Kades Turun Tangan Atasi Perang Petasan

Samawarea   Kamis, 22 April 2021

img

Sempat viral, lima kades turun tangan atasi perang petasan mataram, samawarea.com (22/4/2021) video berdurasi 11 detik yang merekam perang petasan di perbatasan desa sembung, kecamatan narmada dan desa merembu kecamatan labuapi lombok barat viral di media sosial. Video tersebut menjadi pusat perbincangan setelah dibagikan secara berantai melalui aplikasi whatsapp. Video riuhnya letupan petasan ini terjadi minggu (18/4/2021), setelah sholat subuh. Tapi mulai viral dan diperbincangkan hari rabu (21/04/2021).

Lokasi perang petasan tersebut di tanah kosong yang jauh dari perumahan warga. Yaitu di perbatasan lima desa di lombok barat. Sebelum viral, lima kepala desa (kades) yang berbatasan ini langsung menggelar pertemuan. Mereka kemudian sepakat kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Lima kades ini juga hadir langsung memberikan klarifikasi di mapolresta mataram, rabu (21/4/2021). Kelimanya adalah kades badrain, kades mekar sari, kades bengkel, kades sembung dan kades merembu. ‘’kami sepakat tidak ada lagi yang katanya perang petasan di sana,’’ ungkap kades badrain, romi purwandi. Romi memberikan klarifikasi, kejadian tersebut terjadi setelah sholat subuh.

Ia menampik berita, bahwa kejadian bukan perang petasan, tapi gaya para remaja saat ini seperti berkelahi. ‘’bunyi-bunyian petasan di luar pantauan kita semua aparat desa. Tetapi ini bentuk ekspresi mereka di jalur yang jauh dari pemukiman,’’ katanya. Lokasi perang petasan ini di perbatasan desa merembu dan sembung.

Namun tidak bisa dipastikan warga desa lainnya hadir di perang petasan tersebut. ‘’ini karena ada warga desa tetangga kami yang datang. Bisa dari dasan tereng, kerama jaya atau di luar desa tempat kejadian itu,’’ tuturnya. Kejadian tersebut kedepannya tidak begitu saja dibiarkan.

Karena semua desa sudah memberikan imbauan kepada masyarakat masing-masing. Tetapi dengan kejadian itu, lima kepala desa berkumpul untuk membahas langkah-langkah yang harus dilakukan agar tidak terulang. ‘’kita sudah sepakati. Mulai rabu pagi kita mulai melakukan upaya penertiban dengan kesepakatan.

Kami minta jajaran polsek narmada dan labuapi bisa melakukan patroli. Lalu babinsa dan bhabinkamtibmas beserta linmas dan bkd standby melakukan penjagaan di titik-titik masuk,’’ terangnya. Romi menjelaskan, setelah kesepakatan antar lima kades terbentuk. Sudah tidak ada lagi bunyi petasan yang terdengar.

‘’karena sudah ada kesepakatan di antara kepala desa dan semua warganya. Sekarang sudah tidak ada lagi bunyi petasan. Kami terus melakukan pengawasan,’’ kata romi. Kepala desa sembung, h ali syahid juga sepakat dengan kepala desa lainnya.

Bersama kades lainnya sudah berkoordinasi dengan bhabinsa dan bhabinkamtibmas. Setelah itu, pada hari senin situasi bisa dikendalikan seutuhnya dan tidak terdengar lagi bunyi petasan. ‘’sudah ada kesepakatan dan semua mengerahkan kekuatan di lima desa itu untuk sama-sama memback-up jangan sampai terjadi lagi kerumunan maupun ada anak-anak kita yang main petasan,’’ jelasnya. Kapolresta mataram, kombes pol heri wahyudi, sik menyampaikan, pihaknya dan seluruh polsek jajaran mengatensi penuh kegiatan yang mengganggu kenyamanan masyarakat yang beribadah pada bulan ramadhan.


Baca Juga

0  Komentar