Uji Napas di Terminal

Koran Tempo   Rabu, 28 April 2021

img

Uji napas di terminal jakarta – sejumlah terminal di jakarta mulai menerapkan pemeriksaan covid-19 menggunakan genose c19 terhadap penumpang bus antarkota antarprovinsi (akap) secara acak. Tujuannya, mencegah penyebaran virus corona menjelang masa mudik lebaran. Kepala terminal terpadu pulogebang, bernad octavianus, mengatakan pemeriksaan penumpang bus luar kota tersebut diterapkan sejak pekan lalu. “dalam sehari, kami memeriksa sekitar 20-30 penumpang,” ujarnya kepada tempo , kemarin pemerintah melarang masyarakat mudik dari 6 hingga 17 mei mendatang untuk mengurangi ancaman lonjakan angka kasus covid-19.

Pergerakan orang secara masif berisiko meningkatkan penyebaran virus corona. Belakangan, pemerintah juga memperketat syarat bepergian. Pengetatan itu berlaku mulai 22 april sampai 5 mei mendatang serta 18-24 mei 2021. Selama periode tersebut, pelaku perjalanan transportasi umum darat akan dikenai tes genose c19 atau rapid test antigen secara acak.

Bernad mengatakan pemeriksaan acak di pulogebang mendapati sembilan orang yang diduga terjangkit virus corona. Mereka dilarang melanjutkan perjalanan. “kami juga koordinasikan dengan puskesmas terkait penumpang yang diduga positif itu,” katanya. Selama periode pengetatan mudik, bernad melanjutkan, penumpang yang akan berangkat ke luar kota dari terminal pulogebang akan diperiksa suhu tubuh dan tiketnya.

“seandainya mereka belum mempunyai hasil rapid test antigen, kami sarankan untuk melengkapinya,” ujar dia. Petugas terminal, kata bernad, juga terus mengawasi jumlah penumpang di dalam bus, yakni maksimal 50 persen dari total kapasitas. Pemeriksaan dilakukan saat bus berada di terminal serta saat meninggalkan terminal. “sejauh ini, operator bus taat,” katanya.

Hingga kemarin, belum terlihat lonjakan jumlah penumpang di terminal pulogebang. Data terminal menyebutkan, dalam sepekan terakhir, jumlah penumpang dari terminal di jakarta timur itu sebanyak 869 orang per hari. Penumpang hendak ke luar kota di terminal pulogebang, jakarta timur, 11 februari 2021. Tempo / hilman fathurrahman w di belahan barat jakarta, kepala terminal kalideres revi zulkarnain setali tiga uang.

Penumpang bus akap di sana juga terkena pemeriksaan acak menggunakan genose c19 sejak senin pekan lalu. Dalam sehari, penumpang yang diminta tes napas itu mencapai 15 orang. Hingga kemarin, belum ditemukan penumpang yang diduga tertular virus corona. Revi menjelaskan, hingga kini belum ada kenaikan jumlah penumpang di terminal kalideres.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata jumlah penumpang yang berangkat dari terminal bus di jakarta barat itu sebanyak 271 orang per hari. Menurut revi, masyarakat belum berangkat mudik karena lebaran masih lama. Walhasil, mereka yang pulang kampung saat ini harus menyiapkan biaya lebih banyak selama di kampung halaman. “karena biasanya orang di kampung halaman itu sekitar 7-10 hari saja,” kata dia.

Ia memperkirakan lonjakan arus mudik di terminal kalideres terjadi pada jumat dan sabtu mendatang. Sejauh ini, kata revi, belum ditemukan adanya pelanggaran kapasitas angkut penumpang di terminal kalideres. Sebab, jumlah penumpang bus kini jauh lebih sedikit dibanding sebelum adanya wabah corona. Di moda kereta api, volume penumpang juga relatif stabil.

Kepala hubungan masyarakat pt kereta api indonesia (kai) daerah operasi 1 jakarta, eva chairunisa, mencontohkan, pada sabtu lalu, terdapat 15 kereta yang berangkat dari stasiun pasar senen dengan jumlah penumpang mencapai 3.100 orang. Adapun dari 13 kereta yang berangkat dari stasiun gambir, jumlah penumpang pada sabtu lalu--berdasarkan data pemesanan tiket sementara hingga pukul 10.00--sekitar 1.800 orang. “jumlah perjalanan dan volume rata-rata penumpang berangkat pada pekan ini sama dengan pekan sebelumnya,” kata dia. Mulai sabtu lalu, masa berlaku hasil tes usap metode polymerase chain reaction (pcr) dan antigen bagi penumpang kereta jarak jauh hanya 1 x 24 jam.


Baca Juga

0  Komentar