Yield US Treasury di 1,6%, Investor Buru SBN Tenor Panjang

Cnbcindonesia-market   Rabu, 7 April 2021

img

Yield us treasury di 1,6%, investor buru sbn tenor panjang jakarta, cnbc indonesia - pergerakan harga obligasi pemerintah atau surat berharga negara (sbn) mayoritas menguat pada perdagangan rabu (7/4/2021), di tengah masih menurunnya imbal hasil ( yield ) obligasi pemerintah amerika serikat (as) setelah dana moneter internasional (international monetary fund/imf) menaikkan proyeksi ekonomi global. Mayoritas sbn hari ini ramai dikoleksi oleh investor, di mana investor cenderung mengoleksi sbn berjangka menengah hingga panjang dan melepas sbn bertenor pendek. Dari imbal hasilnya ( yield ), sbn bertenor panjang mencatatkan penurunan yield ­-nya, namun untuk sbn berjangka pendek mengalami kenaikan yield. Adapun sbn berjangka pendek tersebut yakni sbn bertenor 1 tahun dengan kode fr0061 dan sbn berjatuh tempo 3 tahun dengan seri fr0039.

Yield sbn berseri fr0061 naik 2,2 basis poin (bp) ke level 3,762%. Sedangkan yield sbn berkode fr0039 naik signifikan sebesar 41,1 bp ke 5,074%. Sementara untuk yield sbn seri fr0087 dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara turun signifikan sebesar 12,9 bp ke level 6,54%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya.

Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Yield surat utang pemerintah as belakangan ini melandai dan sudah menyentuh level 1,6%, sehingga pelaku pasar mulai melirik kembali pasar obligasi pemerintah indonesia pada hari ini. Berdasarkan data refinitiv , per pukul 18:00 wib sore hari ini, yield surat utang pemerintah as (us treasury) acuan tenor 10 tahun kembali turun tipis sebesar 0,3 basis poin ke level 1,653%, dari sebelumnya pada perdagangan kemarin di level 1,656%. Penurunan yield treasury dengan sbn ini terjadi di tengah membaiknya sentimen yang hadir di pasar keuangan global setelah imf menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan musim semi ( spring meeting ), kepala ekonom imf gita gopinath menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini adalah 6%, naik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 5,5%. Jika produk domestik bruto (pdb) dunia benar-benar tumbuh 6%, maka akan menjadi catatan terbaik sejak 1973. "meski ada ketidakpastian yang sangat besar karena pandemi virus corona (coronavirus disease-2019/covid-19), tetapi jalan keluar dari krisis ini semakin terlihat nyata," tegas gopinath, sebagaimana diwartakan reuters. Tim riset cnbc indonesia.


Baca Juga

0  Komentar